Pengamat Sebut Tech Winter Tak Bisa Hilang 100 Persen pada 2024, Apa Penyebabnya?

Kamis, 4 Januari 2024 08:04 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar IT dan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan fenomena tech winter perusahaan rintisan (startup) masih terjadi pada 2023. Tech winter adalah istilah untuk menggambarkan kondisi startup yang berguguran atau untuk menyebut penurunan minat dan investasi dalam sektor teknologi.

Namun, kata dia, secara kuantitas dan kualitas dampaknya tidak seperti tahun sebelumnya. “Bisa jadi tahun 2024 masih terjadi karena masih banyak perusahaan startup yang mengalami kendala. Kendala dalam hal pendanaan karena kian sulit,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 1 Januari 2024.

Selain itu, Heru menjelaskan, investor juga sudah mulai ingin uang yang ditanamkannya beberapa tahun lalu kembali. Sehingga banyak startup melakukan Initial Public Offering atau IPO—penawaran umum perdana saham—di bursa sebagai bagian mengembalikan saham atau investasi yang ditanamkan investor.

Pendanan, dia berujar, memang menjadi masalah utama, tapi masuknya aplikasi TikTok ke Indonesia juga mengindikasikan satu temuan bahwa startup di Indonesia masih menarik bagi investasi asing. Terutama startup unicorn (startup dengan valuasi melampaui US$1 miliar) dan dekacorn (startup dengan valuasi melampaui US$ 10 miliar)

“Apakah tech winter masih terjadi di 2024? Memang ini tidak bisa hilang 100 persen,” ucap Heru.

Advertising
Advertising

Namun Heru menuturkan fase 2022-2023 banyak startup mengubah dan melakukan strategi baru meskipun tak menampik ada yang akhirnya bangkrut. Starup yang bertahan mengurangi atau melakukan efisiensi terhadap bagaimana roda perusahaan berjalan.

Efisiensi bisa dilakukan dengan berbagai banyak model. Dia mencontohkan misalnya pengurangan karyawan atau fasilitas. Dulu, kata Heru, banyak fasilitas bermain di berbagai kantor startup mulai dikurangi dan diefisienkan. Yang tidak dapat dihindari rasionalisasi gaji karena selama ini gaji startup dinilai cukup menggiurkan dan cukup tinggi.

“Dengan sulitnya pendanaan banyak perusahaan startup yang harus realistis,” tutur Heru. “Karena sulit bagi mereka untuk keluarkan biaya operasional besar.”

Sehingga pengurangan gaji ini bisa menjadi win-win solution bagi karyawan daripada terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pengurangan karyawan. Terutama untuk manajemen karena manajemen cukup tinggi gajinya dan dapat saham maupun fasilitas lainnya.

“Kalau kondisi sekarang, mereka harus mengikuti perusahaan di luar startup teknologi,” kata Heru.

Selanjutnya: Fenomena tech winter bisa memotong gaji pimpinan

Berita terkait

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

1 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

2 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Cerita Karyawan Kafe Bukanagara Coffee and Roastery soal Kronologi Gajinya Telat Dibayar sejak 2022

4 hari lalu

Cerita Karyawan Kafe Bukanagara Coffee and Roastery soal Kronologi Gajinya Telat Dibayar sejak 2022

Kafe artistik bernuansa Studio Ghibli di kawasan Jakarta Selatan bernama Bukanagara Coffee and Roastery jadi sorotan publik belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

4 hari lalu

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

Startup Jepang, Orange, memakai AI untuk alih bahasa berbagai manga atau komik ke dalam berbagai bahasa. Salah satu upaya menangkal pembajakan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

5 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

5 hari lalu

Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Kelola 4 Jenis Suhu

Coldspace meluncurkan teknologi pendingin hybrid untuk pabrik bahan makanan di Srengseng,Jakarta Barat. Diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

5 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

5 hari lalu

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

Salah satu kafe artistik, Bukanagara Coffe and Roastery, belakangan jadi sorotan publik karena manajemennya diduga menunggak pembayaran gaji karyawan.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

5 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya