Utang Pemerintah Capai Rp 8.041 Triliun, Ini Penjelasan Kemenkeu

Rabu, 3 Januari 2024 05:00 WIB

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Utang pemerintah tercatat mencapai Rp 8.041 triliun per November 2023. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal ini.

"Di akhir November, outstanding utang pemerintah di Rp 8.041 triliun, namun tentu kita tidak sekedar melihat nominalnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto, dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Januari 2024.

Suminto menjelaskan berbagai indikator portofolio utang justru menunjukkan kinerja utang, termasuk risiko utang, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dia mencontohkan, rasio utang terhadap produk domestik bruto alias debt to GDP ratio mengalami perbaikan signifikan.

Debt to GDP ratio per akhir November tercatat 38,11 persen. Angka itu turun dari posisi Desember 2022 yang sebesar 39,7 persen. Selain itu, debt to GDP ratio per November 2023 juga turun dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 40,7 persen.

"Jadi sekali lagi, dari debt to GDP ratio per November itu mengalami penurunan," tutur Suminto.

Advertising
Advertising

Sementara dari sisi indikator risiko mata uang yakni currency risk, kata dia, proporsi utang Indonesia dalam valuta asing (valas) juga terus menurun. Suminto mencatat, pada 2019 sebelum pandemi, outstanding utang pemerintah RI dalam mata uang valas berada di 37,9 persen.

Pada 2018, outstanding utang dalam bentuk valas mencapai 41 persen. Sementara pada November 2023, utang pemerintah dalam bentuk foreing currency adalah 27,5 persen.

"Sehingga dari sisi currency risk lebih baik," tutur Suminto.

Sedangkan dari sisi refinancing risk, ucap dia, average time to maturity alias rata-rata tenor dari utang pemerintah juga cukup panjang yaitu sekitar 8,1 tahun.

Sementara dari sisi market risk lain, risiko suku bunga dari mayoritas utang pemerintah sekitar 82 persen. Namun, bunganya menggunakan fix rate atau bunga tetap. Sehingga, kata dia, tidak terlalu sensitif terhadap gerakan suku bunga yang ada di pasar.

"Demikian juga kalau direfleksikan pada indikator rsikio utang yang lain, misal dari sustainibilitas utang," kata dia.

Pilihan Editor: 10 Negara dengan Utang Publik Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Berita terkait

BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

1 hari lalu

BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

BPDPKS Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM bahas energi Biodiesel B35 sebagai upaya peningkatan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

1 hari lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

2 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

2 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

2 hari lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

3 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

3 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

3 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya