Situasi Perekonomian Global Lebih Bervariasi, Ma'ruf Amin: 2024 Masih Menunjukkan Tanda Optimisme

Selasa, 2 Januari 2024 14:04 WIB

Tangkapan layar Video Wapres Maruf Amin yang Diklaim Menyatakan Haram Buka Masjid dan Salat Idul Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut kondisi ekonomi global dewasa ini menunjukkan perkembangan yang lebih bervariasi. Ia berujar ketika pertumbuhan ekonomi kebanyakan negara maju terus merosot, sebagian negara lain termasuk Indonesia, justru mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Di sisi lain, gejolak perekonomian global akibat tekanan inflasi, fluktuasi harga komoditas, maupun fragmentasi geopolitik juga terjadi. Ma'ruf pun mengatakan situasi ini menuntut antisipasi dan respons kebijakan yang fleksibel, terukur sekaligus andal, khususnya di bidang fiskal dan moneter.

"Namun demikian, secara keseluruhan 2024 masih menunjukkan tanda-tanda optimisme," tutur Ma'ruf di acara Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI pada Selasa, 2 Januari 2024, dipantau Tempo dari siaran YouTube Indonesia Stock Exchange.

Ia mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 5 persen pada triwulan III 2023. "Terlebih jika mengacu pada kinerja pasar modal Indonesia sepanjang 2023, maka sepantasnya kita optimistis," katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. Ia mengatakan di tengah tensi geopolitik yang terus meningkat dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat, beberapa indikator perekonomian global mulai menunjukkan sedikit perbaikan.

Advertising
Advertising

"Inflasi di negara-negara maju mulai menurun, meski masih jauh di bawah target bank sentral negara-negara itu," ujar Mahendra.

Selain itu, sentimen di pasar keuangan cenderung lebih positif. Hal ini didukung harapan berakhirnya kenaikan suku bunga global. Optimisme ini juga turut dipengaruhi berbagai insentif yang mendorong penguatan pasar keuangan global dan penurunan volatilitas di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar mata uang terhadap dolar AS.

"Investor luar negeri juga mulai kembali ke pasar keuangan emerging market sebagai net buyer," tutur Mahendra.

Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

Berita terkait

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

1 hari lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

1 hari lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya