Sinyal Dovish dari The Fed Picu Kenaikan Harga Emas

Kamis, 28 Desember 2023 05:00 WIB

Emas batangan seberat 1 kilogram di PT. Aneka Tambang, Jakarta, Kamis (15/1). Harga rata-rata emas tahun ini mencapai US$971 per ounce atau naik 115 dari proyeksi sebelumnya US$875 per ounce. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perdagangan Asia pada hari kemarin, Rabu, 27 Desember 2023, harga emas terpantau stabil. Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, mengatakan harga emas stabil terjadi pasca rilis data inflasi Amerika Serikat lemah. Inflasi AS yang kembali memicu spekulasi tentang potensi pemotongan suku bunga pada awal 2024.

Pada pukul 08.00 WIB hari Rabu kemarin, harga emas spot turun tipis sebesar 0,12 persen menjadi US$ 2.065,39/oz. Sementara emas spot yang akan berakhir pada Februari mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen menjadi U$2.076,90/oz.

“Harga emas telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa sesi terakhir,” ujar Fischer dalam keterangan tertulis, Rabu 27 Desember 2023. Menurut dia, keadaan ini dipicu oleh angka Indeks Harga PCE yang di bawah perkiraan, sehingga menjadi pengukur inflasi pilihan Federal Reserve.

Fischer menjelaskan, data PCE yang muncul setelah sinyal dovish dari The Fed dalam rapat terakhirnya pada 2023 ini menambah harapan bahwa bank sentral AS dapat memangkas suku bunga secepatnya pada Maret 2024. Dovish adalah kondisi bank sentral cenderung melonggarkan kebijakan moneter atau menunda menaikkan suku bunga.

“Gagasan ini memberikan prospek yang kuat bagi emas, terutama karena suku bunga yang tinggi membuat biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas lebih menarik,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Para analis memperingatkan untuk tetap waspada terhadap koreksi harga yang mungkin terjadi, mengingat harga emas sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi.

Penurunan suku bunga awal 2024

<!--more-->

Meskipun beberapa pejabat The Fed memperingatkan harapan untuk penurunan suku bunga pada awal 2024 terlalu optimis, pelemahan dolar ke level terendah lima bulan dan penurunan Treasury yields menjadi sentimen positif untuk komoditas emas.

Fischer mengklaim kenaikan harga emas saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk konflik geopolitik yang cenderung meluas. “Fokus utama saat ini adalah Laut Merah, di mana terdapat ketegangan yang terkait dengan kelompok Houthi dan perhatian terhadap kapal AS,” kata dia.

Kenaikan harga emas dapat terus berlanjut karena investor cenderung mencari perlindungan dalam aset safe haven seperti emas.

Pilihan editor: Pegadaian: Program Bank Sampah Berhasil Kumpulkan Emas Setara Rp5 Miliar

Berita terkait

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

23 jam lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Jumat pekan lalu, yakni Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya