3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air

Jumat, 22 Desember 2023 13:09 WIB

Petugas mengambil sampel air baku Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah alkohol dan tekstil di komplek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Stasiun Jurug Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 Desember 2023. Pencemaran limbah industri terhadap air baku dari Sungai Bengawan Solo tersebut mengakibatkan terganggunya operasional produksi air minum oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Surakarta sehingga tidak memenuhi baku mutu persyaratan kualitas air minum. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Solo - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Toya Wening Kota Solo terpaksa menutup atau menghentikan operasional 3 instalasi pengolahan air (IPA), yakni di Semanggi, Jurug, dan Jebres, pada Kamis, 21 Desember 2023. Hal itu lantaran kualitas air baku Sungai Bengawan Solo dinilai tidak memungkinkan untuk diolah yang diduga akibat tercemar limbah ciu atau alkohol.

Akibat penutupan IPA itu, pasokan air bersih bagi ribuan warga di sejumlah kelurahan di Kota Solo minim, bahkan sebagian lainnya tak mendapatkan air tersebut.

Humas Perumda Toya Wening Kota Solo Bayu Tunggul Pamilih saat dimintai konfirmasi, membenarkan adanya penghentian operasional 3 IPA tersebut. Ketiga IPA itu dihentikan lantaran kualitas air baku sangat tidak memungkinkan untuk diolah.

"IPA Semanggi, Jurug, dan Jebres sekarang tidak beroperasi. Untuk Semanggi (ditutup) tadi pagi, subuh. Adapun Jurug dan Jebres (ditutup) sekitar jam 11 tadi. Penyebabnya sama, karena ada kualitas air baku sangat tidak memungkinkan untuk diolah, dengan warna yang hitam pekat dan berbau alkohol. Ketiga IPA sama," katanya.

Bayu mengungkapkan sebelumnya sudah ada inspeksi mendadak (sidak) dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo di intake (bangunan untuk konstruksi pertama masuknya air dari sumber air) yang berada di wilayah Desa Kadokan, Kabupaten Sukoharjo. Intake tersebut untuk operasional IPA Semanggi.

Advertising
Advertising

Namun, sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda air Sungai Bengawan Solo berkurang limbahnya. Bayu mengakui tidak bisa memastikan hingga kapan kondisi tersebut bakal berlangsung dan IPA kembali dioperasionalkan.

"Secara teori, satu liter per detik itu untuk 80 pelanggan. Sedangkan kapasitas IPA Semanggi operasionalnya 80 liter per detik, kemudian IPA Jurug 100 liter per detik dan IPAL Jebres 50 lirer per detik. Tinggal dikalikan 80 saja, itu pengguna yang terdampak," jelas dia.

Bayu mengakui warga terdampak sudah mulai mengajukan untuk dropping air bersih di antaranya dari Semanggi dan Mojo. Namun pihaknya belum bisa memenuhi hal itu karena harus melakukan droping sesuai regulasi.

"Kalau kita dropping kan harus menunggu 1x24 jam. Jadi kalau sampai besok pagi masih belum bisa dioperasikan, kita akan lakukan dropping air bersih," ungkapnya.

Pilihan Editor: Mentan Sebut Indonesia Jangan Berlebihan karena El Nino: Bengawan Solo Gak Surut Airnya..

Berita terkait

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

18 jam lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

8 hari lalu

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

14 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

14 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

15 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

19 hari lalu

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

Bagi penderita asam lambung penting untuk menghindari beberapa minuman yang dapat memperburuk penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

25 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

47 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

50 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

55 hari lalu

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

Meskipun sering meluap, sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa, Sungai Bengawan Solo memiliki sejarah geomorfologi dan profil yang menarik.

Baca Selengkapnya