Perjalanan Sukses William Soerjadjaja, Pedagang Kertas Sebelum Dirikan PT Astra Internasional

Kamis, 21 Desember 2023 08:55 WIB

William Soeryadjaja. Dok.TEMPO/Faisal Assegaf

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 20 Desember 1923, lahir seorang tokoh penting dalam dunia bisnis Indonesia, William Soerjadjaja atau akrab disapa Om William.

Dirinya dikenal sebagai pendiri PT Astra Internasional, sebuah konglomerasi yang memiliki beragam bisnis di Indonesia. Profil dan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan dunia bisnis di Tanah Air.

William Soerjadjaja lahir di Majalengka, Jawa Barat, pada 20 Desember 1923. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan minat yang besar dalam dunia bisnis. Pada usia 19 tahun, William memulai perjalanan kewirausahaannya sebagai pedagang kertas di Cirebon. Dari situlah, ia terus mengembangkan diri dan mendalami dunia kewirausahaan.

Sebagai anak pertama dari enam bersaudara, William harus menghadapi berbagai cobaan hidup. Pada usia 12 tahun, ia kehilangan ayahnya, dan dua bulan kemudian, ibunya juga meninggal. Namun, hal ini tidak menghentikan semangat dan tekadnya untuk meraih kesuksesan. William terus melanjutkan usaha rintisan ayahnya dalam berjualan hasil bumi, menunjukkan keteguhan dan keuletannya sejak usia muda.

Pendidikan formal William dimulai di Hollands Chinesche Zendingsschool (HCZS), Kadipaten, dan dilanjutkan ke MULO, Cirebon. Namun, ketika usianya menginjak 19 tahun, William memutuskan untuk fokus pada kariernya sebagai seorang pengusaha. Keputusan ini membawanya pada perjalanan yang penuh liku-liku, namun penuh prestasi.

Advertising
Advertising

Setelah beberapa kali mencoba berbagai pengalaman dagang, William akhirnya mendirikan PT Astra Internasional pada tahun 1957 bersama adiknya, Thia Kian Tie, dan kenalannya, Lim Peng Hong.

Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan umum, khususnya ekspor-impor hasil-hasil pertanian. Namun, pada tahun 1968-1969, PT Astra International mulai melebarkan sayapnya dengan masuk ke bisnis otomotif, yang kemudian menjadi salah satu bisnis utamanya.

Jejak kesuksesan William Soerjadjaja tidak hanya terlihat dari kesuksesan PT Astra Internasional, namun juga dari peran dan kontribusinya dalam berbagai perusahaan lain. Ia pernah menjadi Presiden Direktur PT Siwani Kahuripan, PT Griya Nusantara Pratama, serta sempat menjadi Komisaris Seroja Investments Limited.

Selain itu, William Soerjadjaja juga aktif dalam berbagai lembaga dan yayasan, seperti Dewan Pengawas Yayasan Prasetiya Mulya dan anggota pendiri Pusat Eropa-Asia INSEAD.

William Soerjadjaja, sosok yang penuh dedikasi dalam dunia bisnis, meninggalkan warisan yang tak terlupakan. Pada Jumat, 2 April 2010, ia meininggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, meninggalkan jejak keberhasilan dan inspirasi bagi generasi penerusnya.

M RAFI AZHARI | NAOMY A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Kisah Sukses Willian Soerjadjaja Pendiri PT Astra International, Pasarkan Minyak Serai sebelum Bisnis Otomotif

Berita terkait

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

13 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

17 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

18 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

20 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

21 jam lalu

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya