Rencana Pembangunan LRT Bali, Kemenhub Gandeng Korea Selatan?
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Selasa, 19 Desember 2023 15:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati buka suara soal rencana proyek Light Rail Transit (LRT) Bali. Menurutnya, proyek itu memang sedang disiapkan Kemenhub.
"Nanti dananya dari pemerintah negara lain. Negaranya mana, belum ditentukan tapi studi sudah dilakukan dengan Korea Selatan," kata Adita ketika ditemui di Kantor Kemenhub pada Selasa, 19 Desember 2023.
Hanya saja, kata Adita, belum tentu Korea Selatan yang bakal mengelola proyek LRT Bali. Sebab, proyek transportasi publik ini mesti melalui tender. "Jadi, bukan berarti akan dibangun atau dioperasikan Korea. Masih ada prosesnya," tutur Adita.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan awal pembangunan LRT Bali masih dalam pembahasan. Hal ini ia sampaikan ketika disinggung soal rencana pemerintah pusat yang ingin peletakan batu pertama dilakukan awal 2024.
“Groundbreaking masih dalam pembahasan,” kata Menhub, usai melihat langsung kondisi lokasi pembangunan LRT Bali dan rapat dengan jajaran Pemprov Bali di Kabupaten Badung, Minggu, 17 Desember 2023, dikutip dari Antara.
Dari pembahasan itu, Menhub Budi Karya menyadari ada dua hal yang krusial sehingga LRT memang harus segera ditindaklanjuti, yaitu Bali merupakan wajah pariwisata taraf internasional milik Indonesia serta adanya kemacetan yang tak tertangani.
Selanjutnya: “Memang terjadi kemacetan yang kronis yang bisa...."
<!--more-->
“Memang terjadi kemacetan yang kronis yang bisa menjadi bumerang apabila tidak kita tangani. Oleh karenanya sama dengan Jakarta, kita akan membuat format bahwa penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK)-nya pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan mendukung dari segi teknis sebagai minoritas,” ujar Budi Karya.
Nantinya Pemprov Bali akan memegang saham mayoritas dengan besaran 51 persen, sementara pemerintah pusat 49 persen. Pemda sudah bersedia mendanai capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) sebagai penyangga.
Budi Karya membocorkan bahwa sudah ada negara yang setuju menggarap tahap pertama LRT ini. Namun, rencananya proyek akan dikombinasikan dengan perusahaan swasta.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra pun merespons positif rencana ini. Ia menilai rencana pembangunan LRT Bali sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat yang peduli dengan kondisi kemacetan Bali yang berimbas juga pada pariwisatanya.
“Bali sangat membutuhkan transportasi pariwisata yang modern, karena memang kami rasakan saat ini pada jam-jam tertentu kemacetannya luar biasa, terutama bandara ke wilayah Kuta sampai Canggu. Terima kasih perhatiannya kepada Bali untuk kemajuan pariwisata,” ujarnya.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Capres Didesak Konsisten Transisi ke Ekonomi Hijau, Ekonom: Dampaknya 2 Kali Lipat Pertambangan