Gaet Konservasi Indonesia dan OceanX, Kemenko Marves dan KKP Eksplorasi Ekosistem Bawah Laut

Sabtu, 16 Desember 2023 11:42 WIB

COO Ocean X Max Khosrowshahi (kiri) dan Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany (kanan), bersama Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves RI), M Firman Hidayat, usai penandatangan kerja sama di sela-sela perhelatan COP 28. Dok.Konservasi Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kemitraan dengan Konservasi Indonesia (KI) dalam pelaksanaan program Blue Halo S. Kesepakatan ini diresmikan pada side event Konferensi Tingkat Tinggi COP28 UNFCCC.

Program Blue Halo S, yang diluncurkan pada tahun lalu, bertujuan untuk menjaga dan mengelola Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572, meliputi wilayah barat Sumatra dan sebagian Selat Sunda. Kemitraan ini melibatkan OceanX, sebuah organisasi global untuk eksplorasi laut, sebagai mitra utama dalam penelitian.

Melalui program Blue Halo S, Indonesia ingin mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan iklim, dan merancang strategi investasi serta ekonomi biru yang berkelanjutan.

Senior Vice President dan Eksekutif Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, mengatakan pentingnya pengetahuan melalui eksplorasi dalam menjaga ekosistem laut. "Menyadari status Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia, kami mengakui keberadaan banyak wilayah laut dalam yang belum dipetakan dan dijelajahi," Meizani menuturkan, dikutip melalui keterangan tertulis pada Jumat, 15 Desember 2023.

Proyek percontohan Blue Halo S akan difokuskan di pesisir barat enam provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, dan Banten, mencakup 125 ribu hektar terumbu karang. Wilayah ini merupakan empat dari 50 ekosistem terumbu prioritas dunia dan menjadi tempat tinggal bagi 15,4 juta warga pesisir.

Advertising
Advertising

OceanX berencana membawa kapal eksplorasi canggih, OceanXplorer, ke Indonesia pada tahun mendatang, dilengkapi dengan teknologi terbaru untuk penelitian aset bawah air, analisis eDNA, pemetaan akustik, dan kegiatan ilmiah di atas kapal.

Upaya kolaborasi ini tidak hanya melibatkan KKP, KI, dan OceanX, tetapi juga melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Fokus strategi adalah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal.

Berita terkait

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

3 hari lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

4 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

6 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

6 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

6 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

7 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

9 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

10 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

10 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya