Dirjen Pajak Ungkap Strategi Kejar Target di Sisa 2023

Sabtu, 16 Desember 2023 09:04 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo (kanan) saat acara Spectaxcular 2023 di Anjungan Sarinah, Jakarta, Ahad, 6 Agustus 2023. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan pajak hingga 12 Desember 2023 telah melewati target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Di mana nilainya mencapai Rp 1.739,84 triliun atau 101,3 persen dari target APBN 2023, tapi baru 95,7 persen dari target yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2022, yakni sebesar Rp1.818,2 triliun

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menjelaskan pihaknya akan melakukan beberapa langkah di sisa tahun 2023 untuk menyelesaikan target tersebut. Pertama pengawasan, di mana masih ada pembayaran pajak penghasilan (PPh) masa untuk PPh badan.

“Ini biasanya dibayarkan tanggal 15 setiap bulan dan hari ini adalah tanggal 15-nya,” ujar dia dalam acara Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Desember 2023 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 15 Desember 2023.

Kedua, kata Suryo, Ditjen Pajak juga terus mengawasi pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) masa yang biasanya dibayarkan paling lambat akhir bulan. Apalagi, pada Desember ini akan berakhir pada tanggal 29. “Sehingga kami terus memastikan pembayaran tidak di-carry forward ke 2024,” tutur dia.

Langkah ketiga, Ditjen Pajak juga terus melakukan pengawasan, karena masih ada kementerian dan lembaga yang akan menyelesaikan pembayaran atas belanjanya di akhir periode 2023 ini. Di mana setiap belanja, kemungkinan ada pajak yang harus dipotong dan dipungut oleh bendahara pemerintah.

Advertising
Advertising

“Ini juga akan terus kami lakukan pengawasan sampai akhir periode,” kata Suryo.

Di samping itu, dia berujar, ada juga output atas pajak-pajak yang sifatnya transaksional. “Pembayaran pajak atas dividen yang dibayarkan di dalam atau di luar negeri, dan juga jenis pajak yang dipotput lainnya,” ujar Suryo.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan kelompok pajak yang mencatatkan pertumbuhan positif yakni Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar 6,72 persen YoY menjadi Rp 951,83 triliun atau 108,95 persen dari target. Serta pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 8,78 persen YoY menjadi Rp 683,32 triliun atau 91,97 persen dari target.

Kelompok pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak lainnya juga mengalami pertumbuhan. Yakni sebesar 38,99 persen YoY menjadi Rp 40,34 triliun atau setara dengan 100,82 persen. Sementara untuk kelompok PPh migas tercatat mengalami kontraksi sebesar 11,85 persen YoY menjadi Rp64,36 triliun.

"Namun realisasi kelompok PPh migas ini telah menembus target, yakni 104,75 persen," tutur Sri Mulyani.

Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

1 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

1 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

1 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

2 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

2 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya