Puma Hentikan sebagai Sponsor Timnas Israel, Berikut Profil Perusahaan Asal Jerman Ini

Kamis, 14 Desember 2023 07:45 WIB

Logo Puma. [https://id.images.search.yahoo.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma akan menghentikan kesepakatan sponsor dengan timnas Israel. Rencana penghentian kesepakatan itu diumumkan pada Selasa, 12 Desember 2023.

Keputusan itu sebenarnya telah diambil dari satu tahun yang lalu. Puma menegaskan bahwa keputusan itu tidak ada sangkut pautnya dengan serangan Israel terhadap Gaca, Palestina. Menurut Puma, keputusan itu diambil karena alasan keuangan dari timnas Israel.

"Keputusan ini diambil pada 2022 sesuai dengan jadwal biasa untuk desain dan pengembangan kaus tim," kata juru bicara perusahaan Puma. Kesepakatan Puma dengan Israel sejak 2018 memang telah memicu ajakan untuk memboikot produk Puma.

Sejarah Puma

Dilansir dari situs puma.com, perusahaan pakaian olahraga ini didirikan pada 1925 oleh Rudolf dan Adolf Dassler. Awalnya, perusahaan Puma bernama “Gebruder Dassler Schuhfabrik” yang diperuntukkan untuk produk sepatu olahraga. Pabrik itu berada di kota kelahiran Rudolf dan Adolf Dassler di Herzogenaurach, Jerman.

Advertising
Advertising

Mereka memulai pabrik mereka di rumah orang tua pada 1919. Lalu, pindah ke fasilitas yang sesuai pada 1924. Meskipun ada pabrik-pabrik kecil lain yang tersebar di seluruh kota, banyak yang tidak berhasil bertahan melewati tahun 1950-an dan 60-an.

Pada 1928 ketika dihelatnya Olimpiade Musim Panas di Amsterdam, banyak atlet Jerman yang menggunakan sepatu dari Gebruder Dassler Schuhfabrik. Lalu pada 1936 ketika Olimpiade Berlin, salah satu atlet yang menggunakan sepatu itu, Jesse Owens memenangkan empat medali emas.

Sayangnya perusahaan Gebruder Dassler Schuhfabrik tidak berlangsung lama. Rudolf dan Adolf Dassler berseteru. Kemudian pada 1 Oktober 1948, Rudolf Dassler mendirikan the PUMA Schuhfabrik Rudolf Dassler yang dalam sejarahnya berganti nama menjadi Puma.

Pada 1952, PUMA memperkenalkan sepatu sepak bola inovatif pertama di dunia dengan paku sekrup, yang merupakan tonggak awal dalam sejarah warisan sepak bola Puma.

Perusahaan terus berkembang dengan produk-produk inovatif seperti sepatu sepak bola Super Atom pada 1952 dan PUMA KING pada 1970. Inovasi Puma merombak struktur sepatu sepak bola dengan penekanan pada ringan, kelembutan, dan kenyamanan.

Selanjutnya, pada 1985, PUMA mengembangkan sistem penyangga baru yang revolusioner yang dikenal sebagai Running System (RS).

Pada 2006, PUMA memenangi gelar juara dunia pertamanya di Piala Dunia FIFA bersama timnas Italia. Saat ini, Puma mensponsori berbagai tim nasional dan klub sepak bola ternama. Seperti Manchester City, AC Milan, Borussia Dortmund, timnas Maroko, timnas Mesir, sampai timnas Islandia.

ANANDA BINTANG I SITA PLANASARI I NURDIN SALEH

Pilihan Editor: Puma Akhiri Kerja Sama Sponsor dengan Timnas Sepak Bola Israel

Berita terkait

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

2 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

3 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

4 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

7 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

10 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

17 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

1 hari lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

1 hari lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya