Tantangan Pertanian Indonesia: Banyak Petani Usia Tua dan Berpendidikan Rendah

Senin, 4 Desember 2023 12:50 WIB

Petani menandur bibit padi di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Total panen sawah dapat mencapai 2100 ton beras, dengan jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan lebih dari 1 juta penduduk selama seminggu. TEMPO/Magang/Joseph.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan, tantangan pengembangan sektor pertanian di Indonesia adalah rendahnya pendidikan petani dan banyaknya petani yang berusia tua.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, petani di Indonesia mayoritas hanya menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar atau SD. Menurutnya, hal itu berpengaruh pada rendahnya produktivitas di sektor pertanian.

"Rendahnya produktivitas di sektor pertanian salah satunya juga dikontribusikan karena tenaga kerja pertanian atau mayoritas hanya menamatkan pendidikan Sekolah Dasar," kata Amalia dalam acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 di Ritz Carlton Jakarta, pada Senin, 4 Desember 2023.

BPS mencatat, kata Amalia, total petani yang menamatkan pendidikan hingga SD berjumlah 75 persen dari total tenaga kerja pertanian.

Selain tingkat pendidikan, Amalia menyebut, tantangan selanjutnya di sektor pertanian adalah usia petani yang mayoritas lebih dari 45 tahun. Berdasarkan catatan BPS, 58 persen petani di Indonesia berusia lebih dari 45 tahun.

Advertising
Advertising

"Ada tren pekerja di sektor pertanian cenderung menua dan ini merupakan perhatian kita bersama," ucap Amalia.

Amalia menyebut, pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mengupayakan adanya regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian. Hal ini perlu dilakukan untuk menggenjot produktivitas di sektor pertanian.

Di sisi lain, Amalia menyebut pertanian di Indonesia relatif tangguh di tengah ketidakpastian global. "Sektor pertanian terus tumbuh positif, meski di tengah pandemi Covid-19. Pada 2020 Indonesia pertumbuhannya mengalami kontraksi tapi sektor pertanian mampu tetap tumbuh positif kepada kisaran 1,8 persen dan sampai saat ini terus tumbuh," kata Amalia.

Pada 2022, ujar Amalia, pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia mengalami penguatan sebesar 2,25 persen dan hingga kuartal ketiga tahun 2023, pertumbuhan tersebut tetap positif dengan angka sekitar 1,34 persen.

Pilihan Editor: Mengenang Doni Monardo, Pernah Mencetuskan Program Citarum Harum Atasi Pencemaran Sungai




Berita terkait

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

16 jam lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

6 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

6 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

6 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

7 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

8 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

10 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya