Telkom: Obligasi Pilihan Terakhir

Reporter

Editor

Kamis, 4 Juni 2009 16:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk hanya akan menerbitkan obligasi sebagai pilihan terakhir pembiayaan jika tak bisa memenuhi kebutuhan dari dana murah. Saat ini perusahaan tengah mengkaji opsi pembiayaan dari pinjaman langsung, vendor financing atau obligasi untuk memenuhi belanja modal sebesar US$ 2,1 miliar.

Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno mengatakan persero mempertimbangkan tiga hal dalam mencari pembiayaan: sumber pendanaan murah, prosesnya mudah, dan kemampuan penyerapan pasar. “Kami lihat sumber pendanaan lain bisa langsung, vendor financing, obligasi, atau mungkin kombinasinya,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Negara BUMN, Rabu (3/6) malam.

Selain itu, dia melanjutkan, perusahaan juga harus menyesuaikan pembiayaan dengan kebutuhan biaya dan perkembangan inisiatif-inisiatif pendanaan yang tengah diproses. Sudiro mengaku dirinya belum mengetahui posisi terkakhir kekurangan belanja modal Telkom dari US$ 2,1 miliar. “Baru bisa tahu sekitar Juni-Agustus,” kata dia. Bila semua berjalan lancar, lanjutnya, Telkom setidaknya telah mendapatkan setengah dari kebutuhan.

Sudiro menjelaskan jika menerbitkan obligasi, Telkom memiliki dua ganjalan yakni penggunaan laporan keuangan maksimum enam bulan dan mahalnya dana dari pembiayaan ini. Menurut dia, laporan keuangan 2008 tak bisa digunakan karena habis berlaku pada 30 Juni mendatang.

Bila Telkom memilih penerbitan obligasi maka harus dilakukan audit atas laporan keuangan triwulan pertama atau kedua dan penerbitan digelar pada semester kedua. “(Obligasi) opsi terakhir karena salah satu masalahnya laporan keuangan,” ucapnya.

Dia mengatakan hingga kini Telkom belum menunjuk penaksir untuk penerbitan obligasi namun mengakui telah membuka pembicaraan dengan Deutsche Bank. Sudiro menuturkan Telkom meminta saran bank asal Jerman itu untuk penerbitan obligasi. “Kupon berapa, pasarnya menyerap atau tidak. Tapi belum terikat,” ujarnya.

Saat ini Telkom akan meneken kontrak kerja sama vendor financing Huawei dengan nilai komitmen US$ 800 juta hingga US$ 1miliar. Untuk 2009 akan dicairkan sekitar US$ 100 juta setelah pekerjaan selesai.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

10 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

34 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

19 Februari 2024

Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya