Teten Khawatir Aplikasi Belanja Temu dari Cina Masuk RI: UMKM Tidak Bisa Bersaing, Daya Beli Turun..

Rabu, 22 November 2023 11:19 WIB

Teten Masduki menjelaskan penyebab sedikitnya pengunjung yang berbelanja secara offlne di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 19 September 2023. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan pemantauan kondisi Pasar Tanah Abang dikarenakan para pedagang di pasar Tanah Abang mengalami penurunan rata-rata di atas 50 persen. Meskipun mereka telah melakukan transformasi jualan di online tetapi tetap tidak bisa bertahan. Pedagang UMKM yang berjualan secara online sebagian besar merupakan seller produk impor atau mereka tidak memiliki produk sendiri. Tempo/Magang/Joseph.

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki khawatir ekspansi aplikasi belanja dari Cina, Temu, ke Indonesia bakal mengganggu pasar produk lokal hingga berdampak terhadap sektor tenaga kerja.

“Itu kan pasti akan menghilangkan banyak rantai distribusi, akan banyak kehilangan lapangan kerja. Termasuk juga produknya akan lebih efisien, sehingga produk kita tidak mungkin bisa bersaing,” kata Teten di Nusa Dua, Bali, Selasa, 21 November 2023.

Teten menyebutkan disrupsi aplikasi baru itu terjadi karena kanal lapak digital itu memasok produk kebutuhan sehari-hari atau consumer goods yang terhubung dengan 25 pabrik di Cina langsung ke konsumen di Tanah Air. Walhasil, harga produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk impor.

Dengan sistem pasokan langsung itu pula, kata Teten, tidak ada lagi penjual tangan kedua atau reseller, afiliator, distributor. Aplikasi Temu ini juga disebutnya telah merambah ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

“Ini sudah masuk beberapa negara ASEAN. Saya sudah sampaikan ke Presiden, ini jangan sampai masuk ke Indonesia. Kalau masuk, UMKM tidak bisa bersaing. Kalau produksi lumpuh, pengangguran meningkat, daya beli turun,” ujar Teten.

Advertising
Advertising

Soal penurunan daya beli masyarakat itu, menurut Teten, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, sekitar 50 persen pertumbuhan ekonomi negara didorong oleh konsumsi rumah tangga.

Lebih jauh, Teten mengungkapkan, pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan kepada UMKM termasuk yang bergerak di lini usaha kebutuhan sehari-hari.

Per tahun 2022, jumlah koperasi dan UMKM non pertanian mencapai 9,11 juta di seluruh Indonesia. Teten mengajak pemerintah daerah untuk fokus melakukan strategi pengembangan dan pemberdayaan UMKM.

Selain itu, pemerintah daerah didorong untuk bisa menggerakkan perekonomian dan produk baru menyesuaikan dengan potensi daerah yang berdaya saing tinggi. Ekonomi dan produk baru itu ditargetkan menjadi bagian rantai pasok baik nasional atau bahkan pasar internasional.

“Ini kan kami harus lindungi karena sebelum bisa melahirkan ekonomi baru, orang yang bekerja di sektor consumer goods, jangan sampai mereka menjadi pengangguran sebelum ada lapangan kerja baru,” ucap Teten.

ANTARA

Pilihan Editor: Tiga Syarat TikTok Shop dari Menteri Teten Sebelum Buka Lagi di Indonesia

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

1 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

2 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

2 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

2 hari lalu

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal 2024. Bakal meningkatkan angka pengangguran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

2 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

3 hari lalu

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

Tak berhenti berinovasi, Instagram kembali menelurkan empat efek tambahan untuk fitur Stories.

Baca Selengkapnya

Cara Login Akun Driver Maxim, Begini Tahapannya

3 hari lalu

Cara Login Akun Driver Maxim, Begini Tahapannya

Login akun Maxim driver dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Taksee Driver

Baca Selengkapnya

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

3 hari lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya