Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Kamis, 16 November 2023 22:06 WIB

Ilustrasi Warung Pecel Lele. Tempo/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Pecel lele atau pecak lele menjadi salah satu makanan yang umumnya dijajakan oleh pedagang kaki lima (PKL) dan mudah dijumpai di sepanjang jalan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Pecel lele memiliki beberapa sebutan yang berbeda-beda di sejumlah daerah, seperti pecek lele di Jember, lalapan lele di Malang, dan penyetan di Surabaya, Jawa Timur.

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Desain spanduk pecel lele tersebut sering kali menggunakan kombinasi warna yang mencolok, berhiaskan gambar hewan-hewan, dan bertuliskan kata “Lamongan”, sebuah kabupaten di Jawa Timur yang dikaitkan dengan asal pecel lele.

Lantas, bagaimana asal-usul spanduk dan kenapa desain spanduk warung pecel lele sama? Simak informasinya berikut ini.

Asal-usul Spanduk Warung Pecel Lele

Melansir Jurnal Ekspresi Seni (2019) karya Iswandi dan Mubarat, spanduk tenda pecel lele diperkirakan lahir pertama kali di Lamongan. Sebelum menjual pecel lele, para pedagang dari Lamongan lebih dahulu menawarkan soto ayam yang juga dikenal dengan julukan soto Lamongan.

Advertising
Advertising

Mereka disebut melukis spanduk sendiri yang berfungsi sebagai penutup warung dan media promosi. Makanan pecel lele dan pecel ayam disinyalir baru muncul pada akhir 1970-an. Kehadiran dua menu makanan tersebut dianggap menjadi salah satu titik perkembangan spanduk lukis. Spanduk yang mulanya bergambar soto, kemudian bertambah gambar ayam dan lele.

Akan tetapi, dosen komunikasi visual program studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran (Unpad) Sandi Jaya Saputra meragukan spanduk yang khas tersebut merupakan identitas Lamongan. Dia menilai, ada banyak orang yang bukan asli Lamongan juga ahli membuat spanduk lukis.

Selain itu, menurut Sandi, ada spanduk pecel lele yang berasal dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang sama-sama dilukis. Hanya saja, spanduk dari Brebes tidak memakai gambar hewan dan memakai warna merah serta biru. Sedangkan spanduk asal Lamongan identik dengan campuran warna merah, hijau, hingga oranye.

Selanjutnya: Sementara itu, seorang penjual pecel lele di Palembang,...

<!--more-->

Sementara itu, seorang penjual pecel lele di Palembang, Sukarno menyatakan bahwa spanduk itu diklaim berasal dari Lamongan lantaran mayoritas penjualnya datang dari daerah yang sama. “Saya tidak melihat spanduk itu khas Lamongan. Spanduk diklaim sebagai khas karena kebanyakan pedagang adalah orang Lamongan,” katanya dalam sebuah wawancara, Kamis, 20 Desember 2018.

Sukarno menjelaskan, pembuatan spanduk dengan cara dilukis karena pada perkembangannya saat itu belum ada teknologi percetakan seperti sekarang. Teknik lukis yang dianggap sebagai kekhasan Lamongan kini dinilai otomatis gugur lantaran adanya teknologi sablon.

Alasan Desain Spanduk Pecel Lele yang Seragam

Menurut Iswandi dan Mubarat dalam karya tulisnya, spanduk khas pecel lele yang terpampang dipasang di empat sisi warung. Spanduk yang dipajang berfungsi sebagai penutup, penghias, dan mempercantik tempat makan tersebut.

Bila diamati, maka penggambaran objek pada spanduk nampak sederhana. Figur hewan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti ayam, lele, bebek, dan ikan laut digambarkan di sehelai kain dasar berwarna putih. Warna-warna yang dipadukan sesuai dengan bentuk nyatanya dan dikombinasikan dengan warna primer yang kontras.

Selanjutnya, pada bagian atas dituliskan kalimat “pecel lele” dan nama kiosnya. Sedangkan di bagian bawah dicantumkan kata “Lamongan” untuk menjelaskan identitas dari asal makanannya. Tulisan-tulisan itu dibuat dengan warna serupa, yaitu gradasi warna oranye dan kuning, serta tepian garis hijau.

Pemilihan warna yang mencolok tersebut dapat memberikan kesan terang di malam hari pada saat warung beroperasi. Selain itu, warna khas dari spanduk pecel lele itu juga dimaksudkan agar calon pembeli mudah melihatnya walaupun dari kejauhan.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Okupansi Hotel Sultan Anjlok di Bawah 20 Persen Sejak Dipasang Spanduk Peringatan

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

37 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Viral Video Pemuda Bentangkan Spanduk Pilih Ganjar Saat Jokowi di Gunungkidul

31 Januari 2024

Viral Video Pemuda Bentangkan Spanduk Pilih Ganjar Saat Jokowi di Gunungkidul

Seseorang pria dari arah mobil kepresidenan merebut spanduk seorang pemuda yang berisikan dukungan kepada Ganjar saat Jokowi di Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Bangkalan Copoti Spanduk Bernada Provokatif ke Gibran di Jembatan Suramadu

28 Januari 2024

Bawaslu Bangkalan Copoti Spanduk Bernada Provokatif ke Gibran di Jembatan Suramadu

Dua hari setelah debat calon wakil presiden, bermunculan spanduk-spanduk bernada provokatif yang ditujukan kepada Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Polemik Semerawut Spanduk dan Baliho Kampanye Pemilu 2024, Masyarakat Terganggu Bisa Lapor di Nomor Ini

20 Januari 2024

Polemik Semerawut Spanduk dan Baliho Kampanye Pemilu 2024, Masyarakat Terganggu Bisa Lapor di Nomor Ini

Selama kampanye Pemilu 2024 masih banyak ditemukan pelanggaran peserta pemilu, salah satunya pemasangan spanduk dan baliho alat peraga kampanye.

Baca Selengkapnya

Spanduk Heru Budi Menjamur di Ibu Kota, NasDem: Khawatir Dikira Caleg

19 Januari 2024

Spanduk Heru Budi Menjamur di Ibu Kota, NasDem: Khawatir Dikira Caleg

Spanduk dan stiker berwajah Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono tentang seruan pemilu damai dikeluhkan warga karena mengganggu estetika

Baca Selengkapnya

Alat Peraga Kampanye Mulai Ancam Keselamatan, Satpol PP DKI Minta Partai Bongkar Sendiri APK Mereka

18 Januari 2024

Alat Peraga Kampanye Mulai Ancam Keselamatan, Satpol PP DKI Minta Partai Bongkar Sendiri APK Mereka

Satpol PP DKI belum akan membongkar APK yang dipasang tak sesuai aturan dan mulai ancam keselamatan pengguna jalan. Partai diminta bongkar sendiri.

Baca Selengkapnya

Videotron Anies Baswedan di Bekasi dan Jakarta Diturunkan Baru Sehari Tayang, Apa Itu Videotron?

18 Januari 2024

Videotron Anies Baswedan di Bekasi dan Jakarta Diturunkan Baru Sehari Tayang, Apa Itu Videotron?

Videotron Anies Baswedan di Bekasi dan Jakarta diturunkan baru sehari tayang, seharusnya sepekan. Apa itu videotron?

Baca Selengkapnya

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

16 Januari 2024

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

Koalisi Pejalan Kaki menyatakan Satpol PP DKI harus tegas menindak dan mencopot baliho spanduk kampanye yang tutup trotoar.

Baca Selengkapnya

Usai Kampung Susun Akuarium Bersih Spanduk Anies-Cak Imin, Timnas AMIN: Dipasang di Kampung Lain

15 Januari 2024

Usai Kampung Susun Akuarium Bersih Spanduk Anies-Cak Imin, Timnas AMIN: Dipasang di Kampung Lain

Jubir Timnas AMIN mengatakan spanduk Anies yang dulu terpasang di Kampung Susun Akuarium dipindahkan ke lokasi lain

Baca Selengkapnya