Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Akhir Tahun Ini Berkisar 4,5-5,3 Persen
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 14 November 2023 11:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bakal berkisar 4,5-5,3 persen. Adapun dalam asumsi prognosa Anggaran Tahunan Bank Indonesia disebutkan perekonomian nasional tumbuh 5,01 persen pada tahun 2023.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin, 13 November 2023, Perry menjelaskan, perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik dan berdaya. Salah satunya karena sinergi dan koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan dari dampak negatif gejolak global.
Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan bertahan di level 5 persen pada tahun depan. Hal tersebut seiring dengan kondisi permintaan domestik yang didorong oleh kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada prognosa ATBI 2023, laju inflasi dipatok di level 2,84 persen. Angka tersebut tetap berada pada sasaran BI, yaitu 3 plus minus 1 persen.
Dalam pandangannya, Perry menilai inflasi turun dan terkendali lebih cepat dari perkiraan, terlihat pada pada akhir kuartal III-2023 inflasi sebesar 2,28 persen. Sedangkan inflasi pada Oktober atau awal kuartal IV tercatat sebesar 2,56 persen.
Sedangkan inflasi pada tahun depan diprediksi terjaga pada sasaran 2,5 plus minus 1 persen. Sementara rencana ATBI 2024 mematok proyeksi inflasi pada level 3,2 persen.
Lebih jauh, Perry memaparkan upaya pengendalian inflasi dilakukan dengan menggenjot konsistensi kebijakan moneter serta sinergi erat antara BI dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Caranya, dengan menguatkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Selanjutnya: Soal nilai tukar rupiah pada akhir 2023...
<!--more-->
Soal nilai tukar rupiah pada akhir 2023, Perry memperkirakan bakal berada pada level Rp 15.280 per dolar AS atau lebih rendah dibanding prakiraan awal ATBI 2023 sebesar Rp15.070. Pelemahan rupiah itu akibat peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Walau melemah, menurut Perry, kinerja nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan dan global. Ia pun memperkirakan kondisi keuangan global akan berangsur-angsur membaik dan berpengaruh pada meningkatnya kinerja rupiah, sehingga BI mematok nilai tukar rupiah pada 2024 sebesar Rp 15.510 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 tercatat anjlok 4,94 persen year on year (YoY)—kuartal sebelumnya 5,17 persen—tapi investasi tumbuh.
“Tercatat tumbuh (investasi) sekitar 5,77 persen YoY dari kuartal sebelumnya 4,63 persen YoY,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 6 November 2023.
Menurut dia, peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang kuartal III 2023. di mana tercatat tumbuh 6,8 persen YoY dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi -3,1 persen YoY.
Sementara itu, investasi non-bangunan cenderung melambat, dengan terindikasi oleh penjualan alat berat pada kuartal ketiga 2023. Angkanya tercatat tekontraksi -14,2 persen YoY dari kuartal sebelumnya 4,1 persen YoY.
ANTARA | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Tiga 2023 Lebih Rendah dari Perkiraan, Apa Penyebabnya?