Trader Tokocrypto Prediksi Harga Bitcoin Bergerak ke Atas USD 36.000, Apa Penyebabnya?

Sabtu, 11 November 2023 05:00 WIB

Ilustrasi investasi trading, bitcoin dan cryptocurrency. Pexels/Ivan Babydov

TEMPO.CO, Jakarta - Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur memprediksi harga aset kripto Bitcoin akan bergerak di atas US$ 36.000. Harga Bitcoin masih bertengger di kisaran US$ 35.000 pada perdagangan Kamis, 9 November 2023 yang menunjukkan tren kenaikan yang melambat.

Menurut dia, prediksi itu didorong oleh akumulasi Bitcoin yang konsisten ditambah dengan lingkungan makroekonomi yang lebih akomodatif terhadap aset-aset berisiko. Ditambah dengan pesan The Fed—lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan, pengaturan, dan pengendalian sistem keuangan di Amerika Serikat—yang dovish (identik terbang sampai ke titik tertinggi).

Serta optimisme atas persetujuan beberapa produk ETF Bitcoin spot dalam waktu dekat. Sehingga, Bitcoin telah menunjukkan tren kenaikan yang kuat dalam beberapa pekan terakhir. Penembusan di atas US$ 36.000 dapat memperkuat tren ini. “Membuka jalan bagi Bitcoin untuk mencapai level US$ 40.000 dan US$ 45.000 pada akhir tahun 2023," ujar Fyqieh lewat keterangan tertulis dikutip Jumat, 10 November 2023.

Sementara, praktisi kripto yang juga penulis buku investasi Desmond Wira menjelaskan pertumbuhan aset kripto selama ini didorong oleh kebijakan The Fed yang memberikan kebijakan uang longgar. “Saat kebijakan Fed lebih ketat (tightening) pertumbuhan aset spekulatif seperti kripto juga melambat,” ujar Desmond saat dihubungi pada Senin, 6 November 2023.

Sehingga, kata dia, pertumbuhan aset kripto bisa meningkat lagi bila ada perubahan kebijakan The Fed. Sementara ini Fed masih memberlakukan kebijakan uang ketat, dan masih mempertahankan suku bunga tinggi. “Outlook terakhir masih berpotensi menaikkan suku bunga bila inflasi meningkat lagi,” ucap Desmond.

Advertising
Advertising

Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan industri aset keuangan digital atau kripto di Tanah Air mengalami dinamika tren yang menarik. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengatakan jumlah pengguna atau investor naik namun nilai transaksi kripto justru turun.

"Aset keuangan digital atau kripto dari data yang ada, jumlah pelanggan yang terdaftar untuk aset kripto masih terus dalam tren peningkatan. Sementara, untuk nilai transaksi aset kripto mengalami tren penurunan," kata ujar dia saat Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Oktober 2023, Senin, 30 Oktober 2023 lalu.

Adapun, berdasarkan data hingga September 2023, jumlah pelanggan yang terdaftar di aset kripto berjumlah 17,91 juta pelanggan. Sementara nilai transaksi aset kripto di Indonesia tercatat akumulasi sebesar Rp94,4 triliun tahun 2023.

Berdasarkan data yang dipaparkan Hasan, pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia ini terus meningkat. Semula 11,2 juta orang atau investor pada akhir 2021, telah meningkat menjadi 16,7 juta investor pada akhir 2022 yang lalu.

Sementara nilai transaksi kripto pada 2021, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi sebesar Rp 859,4 triliun. Namun, pada 2022 nilai transaksi tersebut menurun drastis menjadi Rp306,4 triliun.

"Penurunan ini kita harapkan juga cerminan dari semakin memahaminya (masyarakat) akan profil risiko dari aset kripto ini di kalangan para investor yang bertransaksi di aset kripto," ujar Hasan.

MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

Pilihan Editor: Pendiri Twitter Jack Dorsey Sebut Adopsi Bitcoin Bakal Tumbuh, Pengamat: 3 Tahun Terakhir Turun

Berita terkait

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 jam lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

7 jam lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

1 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

1 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

2 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

2 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

6 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

6 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

7 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

8 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya