Tren Kenaikan Harga Bitcoin Melambat, Trader Tokocrypto Masih Yakin Ada Potensi Bergerak ke Atas

Jumat, 10 November 2023 20:06 WIB

Ilustrasi bitcoin. Pexels

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin masih bertengger di kisaran US$ 35.000 pada perdagangan kemarin, Kamis, 9 November 2023 yang menunjukkan tren kenaikan yang melambat. Namun, para analis meyakini bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk bergerak ke atas, didukung oleh beberapa faktor, termasuk akumulasi Bitcoin yang konsisten dan lingkungan makroekonomi yang lebih akomodatif.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan salah satu faktor yang mendukung harga Bitcoin adalah akumulasi Bitcoin yang konsisten oleh investor jangka panjang. Menurut data Glassnode, jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh investor jangka panjang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Fyqieh, pasokan Bitcoin sangat terbatas, dan sebagian besar Bitcoin dimiliki oleh orang-orang yang berencana untuk menyimpannya untuk jangka waktu yang lama. Akibatnya, ada peningkatan yang luar biasa dalam jumlah Bitcoin yang diakumulasi oleh orang-orang ini seiring berjalannya waktu. “Hal ini menyebabkan harga Bitcoin masih kuat," ujar Fyqieh lewat keterangan tertulis dikutip pada Jumat, 10 November 2023.

Dia juga menjelaskan faktor lainnya yang mungkin mendukung harga Bitcoin adalah nada dovish (identik terbang sampai ke titik terginggi) yang disampaikan beberapa pejabat The Fed—lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan, pengaturan, dan pengendalian sistem keuangan di Amerika Serikat. Dovish dalam konteks ini mengacu pada sikap The Fed yang cenderung lebih memilih kebijakan moneter yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan ini, kata Fyqieh, biasanya berdampak positif terhadap aset berisiko seperti saham dan kripto karena menurunkan daya tarik investasi pada aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi. "Meski ada nada dovish tersebut, Bitcoin tampaknya memilih untuk bergerak sideways atau mendatar, menunjukkan ketidakpastian pasar,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, para investor sepertinya memilih untuk bersikap hati-hati menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat dan kabar potensi penutupan (shutdown) pemerintah Negeri Paman Sam itu. Ditambah lagi, ketidakpastian pasar yang tinggi membuat investor ragu untuk mengambil posisi yang agresif.

“Mereka lebih memilih untuk menunggu untuk melihat data dan perkembangan sebelum mengambil keputusan investasi," tutur Fyqieh.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Oktober 2023 akan dirilis pada 14 November 2023. Inflasi secara umum diperkirakan akan terkendali dari bulan ke bulan. Namun, tren yang mendasarinya mungkin masih mengkhawatirkan Federal Reserve menjelang keputusan suku bunga berikutnya yang dijadwalkan pada 13 Desember.

Mengenai isu makroekonomi yang lebih besar, pada 17 November 2023, pemerintah Amerika dihadapkan pada batas waktu untuk menemukan sumber utang baru guna menghindari shut down pemerintah. Sejarah menunjukkan bahwa kemungkinan akan terjadi penambahan utang baru, yang dapat menjadi faktor positif bagi pasar mata uang kripto termasuk Bitcoin.

"Jika pemerintah Amerika memutuskan untuk meningkatkan utang, Bitcoin mungkin akan mengalami kenaikan harga,” kata Fyqieh. “Kedua tanggal, 14 November dengan rilis CPI dan 17 November dengan deadline utang pemerintah Amerika, menjadi momen krusial yang bisa mendefinisikan arah pergerakan Bitcoin dalam waktu dekat.”

Pilihan Editor: Mengenal Crypto, Jenis, dan Cara Kerjanya

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

4 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

9 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

15 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya