Sejarah New Balance dan Perkembangan Bisnisnya sampai Dituntut Nike

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Rabu, 8 November 2023 16:22 WIB

Terinspirasi dari siluet MR2002 yang populer, sepatu kasual New Balance 2002R menawarkan gaya lari tahun 2000-an yang dimodifikasi/Foto: Doc. New Balance

TEMPO.CO, Jakarta - New Balance dituntut oleh perusahaan raksasa sepatu Nike karena dituduh telah melanggar hak paten terkait teknologi untuk membuat bagian atas sepatu kets. Tuntutan hukum tersebut diajukan pada Senin, 6 November 2023 ke pengadilan federal Massachusetts.

Dalam tuntutannya, Nike menyatakan bahwa produk sepatu dari Fresh Foam, FuelCell, dan lini produk lainnya dari New Balance melanggar hak paten Nike.

Nike juga menyatakan bahwa beberapa sepatu lari New Balance telah menyalahgunakan teknologi "Flyknit" yang dipatenkan Nike untuk sepatu lari, sepak bola, dan bola basket.

Dalam sebuah pernyataan, pihak New Balance mengatakan pihaknya sepenuhnya menghormati kekayaan intelektual pesaing. "Namun terkait tuntutan tersebut, New Balance menilai Nike tidak memiliki hak eksklusif untuk merancang dan memproduksi alas kaki dengan metode manufaktur tradisional yang telah digunakan dalam industri ini selama beberapa dekade," tulis New Balance dalam pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu, 8 November 2023.

Nike juga meminta pengadilan untuk memberikan ganti rugi dalam jumlah yang tidak ditentukan dan perintah pengadilan secara permanen memblokir New Balance dari pelanggaran paten. Lantas, seperti apa sejarah New Balance yang kini dituntut oleh Nike?

Sejarah New Balance

Advertising
Advertising

New Balance didirikan pada tahun 1906 oleh seorang imigran Inggris bernama William J. Riley yang tinggal di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Produk pertama New Balance bukanlah sepatu, melainkan sisipan lengkung fleksibel. Riley membuat produk pertamanya tersebut karena terinspirasi setelah melihat ayam berjalan-jalan di halaman belakang rumahnya.

Riley terpesona oleh bagaimana ayam-ayam tersebut bisa seimbang dengan sempurna ketika berdiri dengan tiga kaki.

William J. Riley pun melihat peluang di balik kaki ayam yang sederhana. Dia lalu menciptakan penyangga lengkung yang fleksibel dengan tiga titik penyangga dan alas kaki khusus untuk mengurangi nyeri kaki pada orang yang bekerja dengan kaki mereka sepanjang hari.

Pada tahun 1927, Riley mempekerjakan seorang salesman bernama Arthur Hall, yang akhirnya menjadi mitra di New Balance Arch Support Company pada tahun 1934.

Saat itu, Hall juga belum memproduksi sepatu dan masih memfokuskan bisnisnya pada penjualan penyangga lengkungan kepada pekerja yang pekerjaan mengharuskan mereka berdiri dalam jangka waktu yang lama.

Empat tahun berselang, tepatnya pada 1938, New Balance memproduksi sepatu lari New Balance pertama dengan model berduri dengan bagian atas kulit. Sepatu ini dikirimkan ke Boston Brown Bag Harriers, klub lari lokal.

Pada 1956, Hall akhirnya menjual New Balance Arch Support Company kepada putrinya, Eleanor, dan suaminya, Paul Kidd. Eleanor dan Paul Kidd membeli New Balance dan berhasil memberikan energi baru kepada perusahaan.

Trackster Jadi Produk Sepatu Pertama New Balance

Pada tahun 1960, penyangga lengkungan New Balance telah menjadi sangat populer di kalangan atlet pemula. Beberapa di antaranya bahkan meminta untuk dibuatkan sepatu kets yang disesuaikan.

Hal ini menginspirasi Eleanor dan Paul Kidd untuk merancang sepatu New Balance pertama, Trackster.

Trackster adalah sepatu New Balance pertama yang melewati garis finis maraton. Dirilis pada tahun 1961, Trackster menjadi sepatu lari pertama di dunia dengan sol bergelombang untuk traksi.

Trackster juga menawarkan sepatu ini dalam berbagai ukuran lebar untuk mengakomodasi seluruh atlet. Trackster kemudian populer dipakai sebagai sepatu lari dan lintas alam oleh sekolah dan perguruan tinggi di sekitar Massachusetts.

Meski Trackster sukses, tapi New Balance masih belum memasuki pasar sepatu kets mainstream. Perusahaan ini tetap memproduksi dalam jumlah kecil dan hanya dijalankan oleh enam orang yang bertugas untuk memproduksi, mengemas, dan mengirimkan sepatu kets New Balance ke pelanggan pesanan melalui pos.

Pada hari Boston Marathon 1972, New Balance dibeli oleh ketua merek saat ini, Jim Davis, yang mengarahkan merek tersebut menjadi salah satu merek sepatu kets terbesar di dunia.

Jim Davis mengambil alih kepemilikan New Balance, dengan enam karyawan menghasilkan 30 pasang sepatu sehari dan penjualan tahunan hanya mencapai $1 juta.

Logo Ikonik Huruf N

Di bawah kepemimpinan Jim, New Balance menambahkan huruf N yang ikonik pada sepatunya. Saat itu pula, di wilayah Boston, masyarakat yang memiliki hobi lari sedang meningkat. Di situlah Jim melihat peluang untuk merilis lebih banyak sepatu lari setiap tahunnya.

Jim Davis menjunjung tinggi komitmen tradisional perusahaan terhadap preferensi individu dengan terus menawarkan sepatu kets New Balance dalam berbagai ukuran lebar.

New Balance mulai menggunakan nomor model unik dan bukan nama untuk sepatu kets mereka. Angka tersebut menentukan jenis sepatu, aktivitas yang dirancang, dan apakah sneaker tersebut dibuat untuk stabilitas atau kecepatan.

Pada tahun 1976, New Balance meluncurkan 320, sepatu kets New Balance pertama yang menampilkan logo ' N ' yang kini terkenal.

Penjualan 320 meroket ketika sepatu kets tersebut terpilih sebagai sepatu lari nomor satu di pasaran oleh majalah Runner's World. Keberhasilan 320 menandai terobosan global New Balance.

New Balance Perkenalkan Lini Pakaian

Pada tahun 80an, New Balance mencoba untuk membuat rangkaian produk baru yang sukses secara global.

New Balance memperkenalkan lini pakaian pertamanya termasuk sepatu berjalan dan pakaian seperti jaket lari Gore-Tex. Pada 1982, New Balance 990 diperkenalkan dan dijual dengan harga tertinggi di industri sebesar $100.

New Balance terus memperkuat dirinya menjadi pakaian olahraga dan budaya populer melalui berbagai peluncuran sepatu kets yang sukses.

Kesuksesan New Balance semakin terlihat pada tahun 2000, di mana perusahaan ini berhasil melakukan penjualan New Balance mencapai $1 miliar. Pada tahun 2001, New Balance merilis sepatu kets 991 yang terkenal dipakai oleh mendiang Steve Jobs di acara-acara publik selama beberapa tahun.

New Balance Saat Ini

Di tahun 2007, Jim dan Anne Davis memperluas tim kepemimpinan eksekutif dengan mempekerjakan Rob DeMartini sebagai Chief Executive Officer.

Perusahaan juga membuat Lab Penelitian Olahraga New Balance yang dibuka di Lawrence, MA untuk memajukan produk dan inovasi baru melalui studi atlet, biomekanik, dan olahraga.

Pada 2016, New Balance membuka kantor pusat barunya di Boston Landing dengan hibah sebesar $3 juta kepada West End House Boys & Girls Club, yang mewakili komitmen teguhnya terhadap komunitas New Balance di seluruh dunia. Setahun kemudian atau pada 2017, New Balance mencapai pendapatan global sebesar $4 miliar.

Perusahaan yang masih dipimpin oleh Jim Davis kini memproduksi berbagai macam sepatu kets dan pakaian jadi, termasuk produk khusus untuk olahraga seperti sepak bola, kriket, bola basket, dan bersepeda.

Sekitar tahun 2018, New Balance meluncurkan Fearless Independent Since 1906 , sebuah platform komunikasi merek global inspiratif yang mencerminkan warisan dan nilai-nilai non-konvensional dari perusahaan olahraga global.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Nike Gugat New Balance dan Skechers, Ini Hak Paten yang Dimasalahkan

Berita terkait

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

5 hari lalu

9 Rekomendasi Sepatu Sneakers Lokal, Apa yang Dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno?

Sneakers lokal makin berkembang, termasuk yang dipakai Jokowi dan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sepatu Sneakers dan Karakteristiknya, Tidak Berat hingga Model Trendi

5 hari lalu

Mengenal Sepatu Sneakers dan Karakteristiknya, Tidak Berat hingga Model Trendi

Sneakers atau disebut sepatu kets adalah salah satu jenis sepatu yang bagian bawahnya terbuat dari sol fleksibel dari bahan karet atau bahan sintetis lain

Baca Selengkapnya

Mengenal Tomas Bata, Sang Raja Sepatu yang Mendirikan Pabrik Sepatu Bata di Indonesia

5 hari lalu

Mengenal Tomas Bata, Sang Raja Sepatu yang Mendirikan Pabrik Sepatu Bata di Indonesia

Sosok Tom Bata dikenal sebagai "Raja Sepatu" di negara asalnya.

Baca Selengkapnya

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

5 hari lalu

Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

7 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

8 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

8 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

8 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

8 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

17 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya