Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Senin, 6 November 2023 14:58 WIB

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengangkat Purwono Widodo sebagai Direktur Utama baru menggantikan Silmy Karim. ANTARA/HO - Krakatau Steel

TEMPO.CO, Jakarta - Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Purwono Widodo, mengatakan industri baja Indonesia merupakan salah satu sektor yang menarik untuk berinvestasi.

“Kalau bicara industri baja itu nggak bisa jangka pendek, tapi harus jangka panjang. Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di dunia perbajaan,” ujar Purwono di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 6 November 2023.

Ia kemudian meminta kepada negara-negara lain terutama China, untuk melakukan investasi secara langsung. Terlebih lagi, permintaan industri baja di Indonesia akan meningkat hingga 100 juta ton pada 2045 mendatang. Saat ini, kata Purwono, demand masih rendah, yakni 16 juta ton.

“Kalau kita lihat Indonesia Emas, cita-cita kita di 2045, hitungan teman-teman di sekretariat IISIA itu kita harusnya sudah memiliki kapasitas nantinya di 2045 itu sekitar 100 juta ton per tahun," kata dia.

“Bagaimana kita harus mem-boost pengembangan industri baja dari 16 juta yang sekarang ini menjadi demand 100 juta di 2045. Kan tidak lama itu," tuturnya.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, Purwono mengatakan industri baja RI masih sangat menarik. Dia juga meminta dukungan pemerintah untuk bagaimana kapasitas produksi bisa dinaikkan. Ia mengatakan Indonesia saat ini sudah memiliki pabrik baja di Morowali, Sulawesi Tengah dan di Cilegon, Banten.

Dalam kesempatan yang sama, Plh. Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Hanafi, mengatakan industri baja tidak bisa berdiri sendiri. “Sektor ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, terus juga di sana ada investasi, daya beli masyarakat, hingga government spending,” kata dia.

Sebagai informasi, World Steel Association memproyeksikan permintaan baja global pada 2023 akan tumbuh setidaknya sebesar 1,1 persen untuk mencapai sekitar 1,8 miliar metrik ton. Untuk kawasan ASEAN, permintaan diperkirakan mencapai 77,9 juta ton. Namun, utilisasi kapasitas produksi nasional masih rendah, rata-rata hanya 54 persen, jauh dari target optimal sebesar 80 persen. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah impor produk baja.

Pilihan Editor: Porsche Akan Gunakan Baja Ramah Lingkungan untuk Produksi Mobil Sport

Berita terkait

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

4 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

4 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

4 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

4 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

4 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

5 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya