Tiga Pengusaha Muda yang Bergabung ke TPN Ganjar-Mahfud, Ini Profilnya
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Kamis, 2 November 2023 14:21 WIB
Dharmaji Suradika
Selain itu, TPN Ganjar-Mahfud juga menunjuk Dharmaji Suradika sebagai Ketua Deputi Tim Pemenangan Muda (TPM).
Aji, panggilan Dharmaji, saat ini menjabat sebagai co-founder sekaligus CEO dari start-up nonprofit Pemimpin.id. Ia mendirikan start-up tersebut pada Juli 2019. Usaha tersebut bertujuan untuk memberdayakan para pemuda Indonesia.
Pada tahun yang sama, ia juga sempat bekerja sebagai Executive Director di DeepTech Foundation.
Sebelum mendirikan Pemimpin.id, Dharmaji bekerja di Siemens Indonesia sebagai Sales Manager. Ia bertanggung jawab pada penjualan turbin uap dengan target customer seperti Pertamina, PLN, pabrik gula, pabrik kelapa sawit, hingga perkebunan.
Aji sebelumnya menuntut ilmu S2 ke Jerman pada 2012. Di sana, ia meraih gelar Master of Engineering dari University of Applied Sciences Emden/Leer.
Sebelumnya ia meraih gelar sarjana teknik mesin dengan penjurusan konversi energi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Saat kuliah, Aji juga menyibukkan dirinya dengan berorganisasi. Pada 2008, ia menjadi ketua divisi organisasi mahasiswa Mesin ITS Autosport (MAUTS). Saat itu ia pernah bertindak sebagai ketua panitia event terbesar Teknik Mesin ITS bernama Indonesia Mechanical Innovation Challenge.
Saat kuliah S2 di Jerman, Aji menjadi anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman. Di sana, ia bertanggung jawab sebagai ketua international conference PPI Jerman pertama yang bernama ICONIC.
Aji melihat Ganjar dan Mahfud adalah duet yang tepat untuk menjadi presiden dan wakil presiden yang tidak hanya mendengar suara anak muda. Namun juga diturunkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan dan program-program yang akan membantu generasi muda menyongsong masa depan yang lebih baik.
Di TPM Ganjar-Mahfud, Aji tidak sendirian, salah satu Direktur yang membantunya adalah Fitria Aldiani yang memiliki latar belakang di Lembaga Swadaya Masyarakat nasional dan internasional.
Saat ini Fitria bekerja sebagai peneliti yang memegang proyek Bappenas. Fitria selalu berhadapan dengan kelompok-kelompok rentan.
Sejak berkuliah di Universitas Indonesia, dia memiliki kepedulian, terutama pada perempuan yang selalu mendapatkan ketidakadilan dalam berbagai macam faktor.
Sebagai seorang ibu muda dari generasi milenial, Fitria mau turut berkontribusi untuk mewujudkan negara yang mendukung kesejahteraan, kesehatan ibu, dan anak.
"Meningkatkan kualitas pendidikan. Karena ibu dan anak-anak adalah kunci dari keberhasilan sebuah keluarga yang melahirkan putra-putri terbaik bangsa," kata Fitria.
ADIL AL HASAN | ANTARA
Pilihan Editor: Alasan TPN Ganjar-Mahfud Didominasi Pengusaha dan Bentuk Tim Pemenangan Muda