Ekonom Ingatkan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Melanjutkan IKN, Beban Berat APBN

Senin, 30 Oktober 2023 10:15 WIB

Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dan Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden soal pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Saat ini ada tiga pasangan Capres dan Cawapres yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan ikut pemilihan umum (Pemilu) pada 2024.

Menurut Yusuf, melanjutkan proyek pembangunan IKN akan memberi beban berat kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). “Sehingga akan mempersempit ruang gerak presiden terpilih untuk mewujudkan program-program yang mereka janjikan,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 30 Oktober 2023.

Yusuf juga mengaku sudah mengingatkan sejak awal bahwa IKN ini sangat tidak layak secara finansial. Namun pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo alias Jokowi tetap melaksanakan proyek bernilai hampir Rp 500 triliun tersebut.

Sejak awa,l minat investor ke IKN diyakininya akan minim. Sehingga jika dipaksakan, pendanaan pembangunan IKN bisa bergantung pada APBN. “Sejak awal gagasan IKN diluncurkan, kami telah meragukan klaim pemerintah bahwa akan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di IKN,” tutur Yusuf.

Janji-janji investasi ke IKN ini, dia berujar, terlihat lebih banyak basa-basi politik investor kepada pemerintah. Atau sekadar menjaga hubungan baik sekaligus memelihara kepentingan investasi investor yang sudah ada.

Advertising
Advertising

Yusuf juga mengkritisi soal disahkannya Undang-Undang IKN pada Januari 2022 lalu yang dibahas secepat kilat. Hanya dalam waktu sekitar 43 hari saja. “Alih-alih menarik minat investor baru, calon investor yang sudah ada bahkan malah mundur seperti Softbank yang mundur pada Maret 2022,” ucap dia.

Yusuf juga mewanti-wanti bahwa menarik sumber daya global dalam jumlah masif ke kota baru adalah hal mustahil tanpa sejarah komersial kawasan yang panjang. Menurut dia, visi keunggulan kota dan arah pengembangan kota di IKN fokusnya pada kawasan industri dan perdagangan bebas, keberadaan hub transportasi yang besar, serta konsistensi kebijakan dalam jangka panjang.

“Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lokasi IKN, nyaris tidak memiliki daya tarik untuk menarik masuk sumber daya global,” Kata Yusuf.

Selanjutnya: Penting atau Tidak Melanjutkan Proyek IKN?

<!--more-->

Penting atau Tidak Melanjutkan IKN

Sementara Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita menjelaskan penting atau tidaknya kelanjutan proyek IKN Nusantara bagi calon presiden dan calon wakil presiden. Menurut Ronny, IKN merupakan proyek politik Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia mengatakan secara teknis, ukuran proyek hijrah ibu kota itu bukan layan atau tidak secara fiskal, tapi layak tidak layak secara politik.

“Jika Istana menginginkan, lalu jejaring elite ekonomi dan politik, terlepas untuk sekedar menyenangkan Jokowi atau ikut cawe-cawe dan kecipratan proyek-proyek IKN, maka IKN akan simsalabim jadi,” tutur Ronny saat dihubungi pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Dari kacamata politik, Ronny berujar, proyek IKN ini menjadi penting bagi Capres dan Cawapres yang akan berlaga nanti. Artinya, jika tidak mendukung pembangunan ibu kota baru itu, maka akan dianggap antitesis Jokowi. Bahkan berpeluang tidak mendapatkan dukungan dari kepala negara dan jejaring elite ekonomi politik yang ada. “Lantas apa urgensinya? Urgensinya, pertama adalah urgensi elektoral,” kata Ronny.

Bagi Capres dan Cawapres yang ingin mendapatkan limpahan ceruk suara pemilih Jokowi, maka mendukung dan melanjutkan IKN adalah salah satu "keyword" atau kata kunci untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dan pendukung dari visi misi Jokowi. Pesannya kepada pemilih Jokowi adalah memilih Capres Cawapres pendukung IKN adalah identik dengan memilih Jokowi.

Urgensi kedua adalah, bagi pasangan Capres dan Cawapres yang tidak terlalu identik dengan Jokowi, memiliki urgensi penghindaran atas tekanan politik dari pemegang kekuasaan yang sedang berkuasa saat ini. “Sebut saja misalnya, Anies-Imin, yang hanya memberikan dukungan secara normatif yakni hanya dalam rangka menjalankan Undang-Undang IKN,” tutur Ronny.

Bagaimana pun, kata Ronny, presiden yang sedang berkuasa dan pemilik legasi IKN, sekali pun sudah dalam status ‘lame duck’, masih bisa menggunakan wewenangnya. Serta pengaruhnya untuk melakukan tekanan kepada Capres dan Cawapres yang dianggap ‘melawan’ kekuasaan.

Ditambah lagi, dia melanjutkan, saat ini ini tendensi dukungan politik Jokowi sudah sangat jelas. “Sehingga status lame duck-nya tidak membuatnya kehilangan gairah dan spirit untuk aktif mempengaruhi proses politik yang ada,” ucap Ronny.

Pilihan Editor: Mengapa Beda Sikap Anies, Ganjar, dan Prabowo tentang Nasib IKN, Begini Penjelasan Analis

Berita terkait

Komnas HAM: Banyak Masyarakat Ditetapkan Tersangka di Konflik Agraria di IKN

14 menit lalu

Komnas HAM: Banyak Masyarakat Ditetapkan Tersangka di Konflik Agraria di IKN

Komnas HAM menyoroti banyaknya kasus konflik agraria di IKN Yang berujung pada penetapan masyarakat sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kabinet Gemuk Prabowo akan Habiskan Rp 777 Miliar Per Tahun untuk Gaji dan Tunjangan

15 menit lalu

Ekonom Sebut Kabinet Gemuk Prabowo akan Habiskan Rp 777 Miliar Per Tahun untuk Gaji dan Tunjangan

Laporan dari CELIOS menunjukkan gaji dan tunjangan jajaran kabinet gemuk Prabowo bisa menghabiskan dana hingga 777 miliar per tahunnya.

Baca Selengkapnya

Sambil Makan Bersama, Jokowi Pamit dan Ucapkan Terima Kasih kepada Jajaran Kabinet

22 menit lalu

Sambil Makan Bersama, Jokowi Pamit dan Ucapkan Terima Kasih kepada Jajaran Kabinet

Presiden Jokowi berpamitan kepada Kabinet sembari makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anak Kaesang-Erina Gudono Sudah Lahir, Ini 6 Nama Cucu Jokowi dan Artinya

25 menit lalu

Anak Kaesang-Erina Gudono Sudah Lahir, Ini 6 Nama Cucu Jokowi dan Artinya

Presiden Jokowi menyambut cucu keenamnya dari Kaesang-Erina, yang diberi nama Bebingah Sang Tansahayu.

Baca Selengkapnya

Karanganyar juga Siapkan Penyambutan Kepulangan Jokowi, Kerahkan Ratusan Pelajar di Colomadu

27 menit lalu

Karanganyar juga Siapkan Penyambutan Kepulangan Jokowi, Kerahkan Ratusan Pelajar di Colomadu

Tak hanya di Kota Solo, penyambutan kepulangan Jokowi usai lengser sebagai presiden juga dilakukan oleh Pemkot Karanganyar.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto

50 menit lalu

Ganjar-Mahfud Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto

Ganjar mengatakan akan menghadiri pelantikan Prabowo kecuali ada perintah dari partainya, PDIP, karena semua partai sibuk menghadapi pilkada.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Target Ekonomi Pemerintahan Jokowi yang Gagal Terealisasi hingga Lengser

1 jam lalu

Ini Deretan Target Ekonomi Pemerintahan Jokowi yang Gagal Terealisasi hingga Lengser

Menjelang lengser, terdapat beberapa target Jokowi yang belum berhasil terealisasi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Profil 2 Ajudan Jokowi yang Selalu Menemani Presiden

1 jam lalu

Profil 2 Ajudan Jokowi yang Selalu Menemani Presiden

Ketahui profil ajudan Jokowi selama menjadi presiden yang melekat dalam dirinya. Ada Syarif Muhammad hingga Windra Sanur.

Baca Selengkapnya

Pesan Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Purna Tugas: Pak Prabowo Ini Mengakomodir Banyak Pihak

1 jam lalu

Pesan Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Purna Tugas: Pak Prabowo Ini Mengakomodir Banyak Pihak

Menuju purna tugas, Wapres Ma'ruf Amin melakukan beberapa kegiatan dan menitipkan pesan untuk pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

1 jam lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintahan Prabowo Subianto untuk menegakkan hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya