Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Jumat, 27 Oktober 2023 07:32 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Suahasil Nazara mengatakan depresiasi atau pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa menguntungkan para eksportir.

Suahasil mengatakan para eksportir tidak menjual barang mereka dengan mata uang rupiah. Tapi mereka menjual dalam mata uang dolar AS.

"Kalau rupiah lebih lemah, maka terima rupiahnya jadi lebih banyak," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Kamis, 26 Oktober 2023, rupiah melemah sebesar 50 poin atau 0,31 persen. Sehingga menjadi Rp 15.920 per dolar AS dari penutupan sebelumnya Rp 15.870 per dolar AS.

Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis juga melemah ke posisi Rp 15.933, dari sebelumnya Rp 15.871 per dolar AS.

Advertising
Advertising

Suahasil menyebut, jika barang yang diekspor itu buatan dalam negeri atau mayoritas inputnya dari domestik, ini akan menjadi penerimaan yang baik bagi para eksportir.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan rupiah dalam posisi yang relatif baik depresiasinya. Meski begitu, kata dia, orang Indonesia cenderung melihat nominal.

"Banyak mata uang yang melemah dibaidngkan dengan US dollar," ujar Sri Mulyani.

Dia mencontohkan, mata uang Filipina, Thailand hingga Malaysia juga mengalami depresiasi terhadap dolar. Ini karena dolar AS yang menguat.

"Dolar dengan interest yang tinggi, memang kita lihat DXY (indeks dolar AS) mengalami kenaikan 2,7 year to date," tutur dia.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Pilihan Editor: Harga Minyak Terus Naik, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp 15.870 per Dolar AS

Berita terkait

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

1 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

4 jam lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

11 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

15 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

20 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya