Anies Baswedan Ingin Tekan Rasio Utang di Bawah 30 Persen, Ekonom: Bisa jika Mega Proyek Jokowi Ditunda

Senin, 23 Oktober 2023 10:50 WIB

Anies Baswedan menghadiri forum Desak Anies di Yogyakarta Minggu, 22 Oktober 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu program dari pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah mengurangi rasio utang kurang dari 30 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) pada 2029. Ekonom Bhima Yudhistira menyebut program tersebut mungkin direalisasikan, tapi mega proyek era Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus ditunda dulu.

Bhima mengatakan butuh kerja ekstra untuk mengurangi rasio utang. Kerja ekstra ini terutama dalam penghematan belanja negara, khususnya belanja operasional dan belanja infrastruktur.

"Kalau mau rasio utang 30 persen kan berarti IKN di-cancel, kemudian kereta cepat tidak jadi sampai Surabaya, banyak mega proyek era Jokowi harus ditunda dulu, terutama yang belum financial closing," kata Bhima pada Tempo, Senin, 23 Oktober 2023.

Di sisi lain, menurut dia, rasio pajak idealnya 15 persen untuk mencapai rasio utang yang lebih rendah. Sehingga mau tidak mau harus mengejar pajak kekayaan (wealth tax), pajak karbon sampai pajak windfall profit perusahaan komoditas.

"Opsi lainnya adalah melakukan renegosiasi utang secara bertahap, dimulai dari mendorong negara maju menghapus sebagian pokok dan bunga utang," tutur Direktur Center of Economic and Law Studies ini.

Advertising
Advertising

Bhima menyebut, ini bisa dalam bentuk debt cancellation hingga debt swap. Apalagi sekarang banyak isu transisi energi dalam kerja sama internasional. Pemerintah ke depan, lanjut dia, bisa mengurangi beban utang dengan misalnya skema pertukaran pensiun dini PLTU batu bara.

"Asal ada kreativitas dan keberanian bisa saja rasio utang turun di akhir 2029," ungkap Bhima.

Namun Bhima menyebut hal ini menimbulkan pertanyaan lain. "Siapa calon Menteri Keuangan yang siap eksekusi pengurangan rasio utang? Pastinya tekanan dari lembaga rating, dan kreditur juga tinggi sekali," ujar dia.

Dalam dokumen Visi, Misi, & Program Kerja pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, disebutkan kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya melalui pengelolaan utang.

"Mengelola utang negara secara bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan menjaga rasio utang terhadap PDB kurang dari 30 persen (2029), turun dari 38,1 persen (2023)," begitu yang tertera dalam dokumen tersebut, dikutip Senin.

Pilihan Editor: Cara Mudah Cek Keaslian Sepatu Nike



Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

37 menit lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

1 jam lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

1 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

6 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

6 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

7 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

7 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

14 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya