BPS Koreksi Data Surplus Produksi Jagung, Turun 10,03 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Kamis, 19 Oktober 2023 12:22 WIB

Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023. ANTARA/Sakti Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS telah mengoreksi data surplus jagung tahun ini. Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS tentang luas panen dan produksi jagung, luas panen jagung diperkirakan sebesar 2,49 juta hektar. Angka tersebut turun 0,28 juta hektar atau 10,03 persen dibandingkan luas panen tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2023 sebesar 14,46 juta ton. Hal ini pun berarti adanya penurunan sebanyak 2,07 juta ton atau 12,50 persen dibandingkan tahun lalu.

“Dengan adanya koreksi data tersebut, ini menjadi momentum yang baik bagi pemerintah untuk semakin meningkatkan kinerjanya," kata Plt Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, 19 Oktober 2023.

Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Pertanian mengklaim Indonesia mengalami surplus produksi jagung 5-6 juta ton. Klaim tersebut dipertanyakan banyak pihak, termasuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Dalam Negeri.

Arief pun mengatakan akan meminta Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengkaji ulang data tersebut. Menurutnya, data yang dimiliki Kementan itu perlu dikoreksi sesuai Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik. "Tiga bulan terakhir memang negatif, walaupun ada surplus dari sebelumnya tapi tidak sebesar itu," ujar Arief.

Advertising
Advertising

Ia juga mengaku diminta oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk membangun sinergi hulu hilir di sektor perunggasan terus diupayakan pemerintah. Menurutnya, hal ini mendesak dilakukan mengingat tantangan di sektor ini berkaitan dengan produksi dan stabilitas harga jagung pakan sebagai komponen penting dalam rantai produksi.

Prognosa neraca jagung nasional

<!--more-->

Menurutnya, yang harus dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah fokus pada peningkatan produksi jagung di hulu. Sementara di hilir, Badan Pangan Nasional berfokus pada penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) jagung dan stabilisasi harga.

Berdasarkan prognosa neraca jagung nasional, diperkirakan dalam empat bulan akhir tahun 2023 neraca bulanan jagung mengalami defisit. Panel Harga Pangan Bapanas per 18 Oktober 2023 menunjukkan harga rata-rata jagung pipilan kering di tingkat petani sebesar Rp 5.510 per kilogram, berada di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 3.970 per kilogram.

Sementara di tingkat konsumen, harga rata-rata jagung pipilan kering sebesar Rp 7.282 per kilogram. Ini pun juga berada di atas HAP sebesar Rp 5.000 per kilogram.

Adapun untuk membantu peternak rakyat yang saat ini memerlukan pasokan jagung pakan yang memadai, ia mengatakan pemerintah akan melakukan impor jagung sebanyak 500 ribu ton. Stok ini untuk stabilitas harga di tingkat peternak. Pada tahap awalan besaran impor jagung tersebut mencapai 250 ribu ton.

Arief menegaskan, impor jagung tersebut dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap baik. Karena itu, data peternak penerima jagung pakan tersebut harus detail by name by address dan dikoordinasikan bersama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan serta Dinas Pertanian dan Pangan setempat.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan editor: 9 Alternatif Pengganti Nasi Sebagai Bahan Pangan Pokok, Jika Jagung dan Kentang Sudah Biasa

Berita terkait

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

1 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

2 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

4 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

4 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

5 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

5 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

6 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

6 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

6 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

7 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya