Modus Mafia Beras, Buwas: Beli dari Bulog Rp 8.300, Dijual Lagi Rp 13 Ribu Per Kilogram
Reporter
Amy Heppy
Editor
Grace gandhi
Rabu, 18 Oktober 2023 21:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan modus yang kerap dilakukan oleh para mafia beras.
Menurut Buwas, mafia beras memanfaatkan penyaluran beras premium secara curah yang dilakukan oleh Bulog.
Buwas menyebut, penyaluran beras premium secara curah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses pendistribusiannya kepada masyarakat. Namun, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk mendapatkan keuntungan lebih.
“Di pengungkapan mereka itu membeli dari Bulog itu Rp 8.300 (per kilogram) angkut gudang mereka jual langsung Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu (per kilogram) dengan diganti karungnya,” ungkap Buwas di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Tindakan para mafia beras ini tentu saja menimbulkan sejumlah dampak negatif. Misalnya adalah menyebabkan pemerintah kesulitan untuk menekan harga beras di pasaran.
“Kami menekan harga nggak bisa. Terus kedua, inflasi meningkat,” ujar Buwas.
Selanjutnya: Buwas mengungkapkan, praktik ini juga berpotensi....
<!--more-->
Buwas mengungkapkan, praktik ini juga berpotensi di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah yang berhasil diungkapkan oleh Polda Banten. Buwas memberikan penghargaan kepada Polda Banten dan jajarannya yang berhasil membongkar kasus mafia beras.
Di sisi lain, Buwas tidak dapat membeberkan mengenai pelaku mafia beras yang berhasil diungkap Polda Banten tersebut. Pasalnya, hal tersebut merupakan wewenang pihak kepolisian untuk mengungkapkan.
“Yang tahu kan polisi, kalau kami (Bulog) kan tugasnya bukan penyidik,” ujarnya.
Buwas mengklaim, dengan berhasil diungkapnya kasus mafia beras di Provinsi Banten, maka kasus serupa di daerah lain akan menurun.
“Ini yang seperti yang saya sampaikan, bahwa ini terjadi bukan hanya di Banten. Tapi begitu terungkap maka di wilayah lain mulai mereda, meski bukan berarti tidak mungkin timbul kembali," ujar Buwas.
Pilihan Editor: BPS Catat RI Rutin Impor Barang dari Israel Meski Tak Ada Hubungan Diplomatik, Respons Kemendag?