AS, Inggris dan Malaysia Kompak Hentikan Proyek Kereta Cepat, Sementara RI Jalan Terus

Selasa, 17 Oktober 2023 15:45 WIB

Proyek kereta cepat High Speed 2 (HS2) di Inggris. hs2.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan kereta cepat kerap kali menimbulkan berbagai permasalahan di banyak negara, tak terkecuali bagi negara maju, seperti Amerika Serikat. Selain besar dan mahalnya biaya investasi yang dibutuhkan, lamanya waktu pengembalian modal juga menjadi alasan mengapa proyek kereta cepat seringkali berpolemik.

Di Indonesia, proyek kereta cepat berhasil diselesaikan dengan rute Halim – Tegalluar yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Proyek ini juga menghabiskan dana sangat besar, yakni lebih dari US$ 7 miliar dari hasil perusahaan patungan Cina-Indonesia. Angka ini belum ditambah dengan bunga utang Cina sebesar 3,4 persen.

Tak hanya itu, belakangan diketahui pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat menjadi di atas Rp 100 triliun. Alhasil, Indonesia membutuhkan suntikan dana tambahan yang dipinjam dari China Development Bank dengan bunga yang cukup tinggi per tahunnya.

Bahkan, usai peresmian KCJB, pemerintah berencana melanjutkan proyek Kereta Cepat untuk rute Jakarta - Surabaya atau KCJS. Rencananya proyek KCJS akan diluncurkan pemerintah mulai 2024 mendatang.

Advertising
Advertising

Tanpa perhitungan yang matang, proyek kereta cepat dapat menimbulkan kerugian jika biaya operasionalnya tidak dapat ditutup dari penjualan tiket. Oleh karena itu, tak heran apabila sejumlah negara maju belum menjadikan kereta cepat sebagai prioritas pengembangan transportasinya. Berikut pengalaman negara-negara yang akhirnya menghentikan proyek kereta cepatnya.

Amerika Serikat


Salah satu negara yang menghentikan proyek kereta cepat adalah Amerika Serikat. Bahkan, proyek kereta cepat di Negeri Abang Sam tersebut mangkrak karena sebagian infrastrukturnya sudah terlanjur dibangun.

Proyek ketera cepat California’s Bullet Train. .sfchronicle.com

Melansir dari laman kcra.com, proyek bernama California’s bullet train yang akan menghubungkan Los Angeles ke San Francisco itu menghadapi kendala lonjakan biaya dan potensi penundaan. Hal tersebut berdasarkan pembaruan informasi dari situs resmi proyek yang dirilis pada Maret 2023 lalu.

Para pejabat Otoritas Kereta Berkecepatan Tinggi (High Speed Rail Authority) menyatakan tidak dapat memberikan perkiraan tanggal selesainya proyek ini. Namun, mereka mengatakan bahwa biaya seluruh proyeknya kini telah mencapai US$ 128 miliar, meningkat 13 persen dari proyeksi tahun lalu.

Selanjutnya: Untuk membangun jalur kereta cepat,...

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

22 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

1 hari lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya