Polemik Data Produksi Jagung, Arief Prasetyo Adi: Kementan akan Perbaiki

Senin, 16 Oktober 2023 17:24 WIB

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengunjungi para petani di Karawang Barat, Jawa Barat pada Kamis, 12 Oktober 2022. Para petani mengeluhkan hama tikus dan burung yang menyebabkan hasil panen menurun. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan akan mengkaji ulang data Kementerian Pertanian tentang hasil produksi jagung yang kini sedang dipersoalkan sejumlah pihak. “Tolong beri kesempatan kami di Kementan untuk memperbaiki diri," ujar Arief di kantornya, Jakarta Selatan pada Senin, 16 Oktober 2023.

Sebelumnya, data Kementerian Pertanian yang menyebutkan bahwa Indonesia mengalami surplus produksi jagung 5-6 juta ton dipertanyakan banyak pihak, termasuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Dalam Negeri.

Arief mengatakan dia dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan akan mengkaji ulang data tersebut. Menurutnya, data yang dimiliki Kementan itu perlu dikoreksi sesuai Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik. "Tiga bulan terakhir memang negatif, walaupun ada surplus dari sebelumnya tapi tidak sebesar itu," ujar Arief.

Dia menekankan, Kementan tidak akan bersikukuh mengklaim bahwa hasil produksi jagung dalam negeri surplus. Arief menyatakan pihaknya akan menjelaskan pada publik sesuai kondisi saat ini. Misalnya faktor El Nino, kekurangan air, kualitas bibit dan pupuk yang dapat mempengaruhi hasil produksi di Tanah Air.

Kementan juga berencana akan menjadikan data KSA dari BPS sebagai satu-satunya referensi. Apabila terbukti data surplus jagung di Kementan salah, tuturnya, Arief pun akan mengungkapkannya kepada publik. "Kami buka mana yang perlu dikoreksi," ucapnya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan Prognosa Neraca Jagung Nasional Bapanas, pada Oktober 2023 produksi bulanan komoditas ini hanya mencapai 149.484 ton. Sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 1.368.036 ton. Lalu pada November produksi jagung diprediksi hanya mencapai 310.142 ton dan kebutuhan November mencapai 1.204.517 ton.

Sementara pada Desember kembali defisit dengan produksi 264.887 ton sementara kebutuhan Desember mencapai 1.270.254 ton. Berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung mengalami surplus. Akan tetapi pada kuartal keempat, neraca jagung menunjukan angka defisit.

"Kalau neraca demikian pasti harga jagung akan tinggi," ucapnya. Oleh karena itu, Arief meminta Kementerian Perdagangan segera mempercepat izin impor sesuai rapat terbatas.

Jangan sampai, kata dia, impor jagung terlambat dilakukan saat sedang panen. Kendati demikian, ia menggarisbawahi impor jagung akan dilakukan secara terbatas hanya untuk untuk pakan ternak mandiri berskala kecil. Impor akan dilakukan oleh Perum Bulog dan disalurkan kepada para peternak kecil.

Pilihan Editor: Terpopuler: Susi Pudjiastuti Desak Jokowi, Tarif Promo Tiket Kereta Cepat Whoosh



Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

Semua saksi yang akan dihadirkan dalam sidang hari ini adalah bawahan Syahrul Yasin Limpo semasa jadi Menteri Pertanian.

Baca Selengkapnya

Jamin Kemudahan Pupuk Bersubsidi, Kementan Sosialisasikan Dua Aturan Baru

15 jam lalu

Jamin Kemudahan Pupuk Bersubsidi, Kementan Sosialisasikan Dua Aturan Baru

Amran Sulaiman menyebutkan, sosialisasi ini melibatkan kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia, Dinas Pertanian, dan Instansi terkait lainnya.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

1 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Berikan Bantuan Korban Bencana di Sulsel

2 hari lalu

Mentan Amran Berikan Bantuan Korban Bencana di Sulsel

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan kepada sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir dan longsor Provinsi Sulawesi Selatan berupa uang pribadi sebesar 10 juta perorang.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

3 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

3 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

3 hari lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

4 hari lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

4 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya