Sejarah McDonald's yang Diboikot Usai Beri Makanan Gratis ke Tentara Israel

Senin, 16 Oktober 2023 15:49 WIB

Antrean mobil konsumen untuk membeli BTS Meal di loket Drive Thru McDonald's Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu, 9 Juni 2021. BTS Meal secara khusus diperjualbelikan secara Drive Thru McDonald's dan melalui GoFood, GrabFood dan Shopee Food sejak hari ini mulai pukul 11.00 WIB yang kemudian diminati banyak orang dan penggemar BTS. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan makanan cepat saji, McDonald’s, mendapat kecaman setelah mengumumkan memberi makanan gratis ke rumah sakit dan pasukan pertahanan Israel (IDF) di tengah perang yang sedang berlangsung dengan pasukan Hamas, Palestina. Pengumuman tersebut dibuat pihak McDonald’s Israel dalam unggahannya di media sosial Instagram.

Berdasarkan pantauan Tempo, halaman profil akun Instagram McDonald’s Israel tidak dapat diakses di wilayah Indonesia. Namun, melansir laman Money Control, dalam cerita Instagramnya-nya, McDonald’s Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan “puluhan ribu makanan” di seluruh Israel selama beberapa hari terakhir.

“McDonald’s menyumbang dan terus menyumbang puluhan ribu makanan ke unit IDF, polisi, rumah sakit, warga di sekitar Jalur Gaza dan semua pasukan penyelamat. Kami terus menyumbangkan ribuan makanan setiap hari untuk pasukan kami di seluruh negeri. Selain diskon 50% untuk tentara dan pasukan keamanan yang datang ke cabang kami,” tulis keterangan pada unggahan McDonald’s Israel, dikutip dari Insider.

Hal tersebut menuai berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Bahkan, di X (dulu Twitter), banyak netizen yang mengkritik waralaba cabang Israel tersebut. Seorang pengguna juga menulis seruan untuk memboikot restoran makanan cepat saji itu.

“McDonald’s menyediakan makanan gratis kepada IDF, (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonald’s, karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut nyawa orang yang tidak bersalah,” tulis seorang pengguna, dikutip dari Newsweek.

Advertising
Advertising

Lantas, seperti apa sejarah McDonald’s yang diboikot usai beri makanan gratis ke tentara Israel? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


Profil Singkat McDonald’s


McDonald’s Corporation (McDonald’s) adalah salah satu jaringan makanan cepat saji terbesar dan paling terkenal di dunia. Melansir dari Britannica, perusahaan ini paling terkenal dengan menu hamburger, kentang goreng, sandwich bermerek seperti Big Mac, Quarter Pounder, dan Egg McMuffin.

Berbasis di Chicago, McDonald’s adalah salah satu merek yang paling sukses dalam sejarah pemasaran. Dari permulaannya yang sederhana pada 1940-an sebagai restoran drive-in, McDonald’s telah mengalami beberapa era transformatif. Hal ini ditandai dengan inovasi perintis, tonggak sejarah, dan periode kontroversi.

Saat ini, McDonald’s memiliki kapitalisasi pasar senilai US$ 193 miliar. Adapun pemimpin kunci dari perusahaan ini adalah Christopher J. Kempczinski selaku presiden dan CEO, serta Ian Frederick Borden selaku VP eksekutif dan CFO.


Sejarah McDonald’s


Dua saudara Dick dan Mac McDonald mendirikan restoran drive-in McDonald’s pertamanya pada 1940. Perusahaan ini didirikan setelah keduanya gagal dalam menjalankan bisnis film dan pindah dari New England ke California.

Melansir dari situs resmi McDonald’s, pada 1948 kedua kakak beradik tersebut mengambil risiko dengan menyederhanakan operasi bisnisnya dan memperkenalkan Sistem Layanan Speedee dengan menu hamburger 15 sen. Tanpa disangka, layanan tersebut membuat restoran mereka sukses dan menarik banyak pengunjung. Hal tersebut pun membuat keduanya mulai mewaralabakan konsep restorannya.

Di cabang yang berlokasi di San Bernardino, Dick dan Mac McDonald pun menyempurnakan Sistem Layanan Speedee mereka dengan menampilkan menu terbatas, termasuk hamburger, shake, dan kentang goreng yang masih dihargai 15 sen. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua saudara tersebut pun sukses menjual 14 waralaba dimana 10 di antaranya menjadi restoran yang beroperasi tidak termasuk lokasi aslinya di San Bernardino.

Pada 1954, seorang mantan anggota Korps Ambulan Palang Merah Dunia yang pertama, Ray Kroc, mengunjungi McDonald bersaudara. Dia kemudian menjadi agen waralaba setelah tugasnya sebagai Korps Palang Merah selesai. Setahun kemudian, Kroc membuka McDonald’s pertama di sebelah timur sungai Mississippi pada 1955.

Pembukaan McDonald’s oleh Kroc ini menjadi yang pertama untuk perusahaan McDonald’s System Inc. (sekarang McDonald’s Corp). Dia pun memperoleh hak atas perusahaan tersebut pada 1961 seharga US$ 2,7 juta.

Visi Ray Kroc pada awalnya adalah ada 1.000 restoran McDonald’s yang hanya ada di Amerika Serikat. Namun, McDonald’s terus tumbuh dan berekspansi ke pasar internasional sejak dibuka di Kanada dan Puerto Rico pada 1967.

Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki lebih dari 36.000 restoran di lebih dari 100 negara di dunia. Adapun pembukaan restoran yang terakhir terjadi pada 2016 di Kazakhstan.

RADEN PUTRI

Berita terkait

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

47 menit lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

1 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

3 jam lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

12 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

14 jam lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

15 jam lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

15 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

15 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya