TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA menyetujui usulan restrukturisasi perseroan yang diajukan manajemen. Kesepakatan ini dihasilkan dalam rapat yang digelar pada Jumat lalu, 13 Oktober 2023.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengtakan usulan restrukturisasi ini telah didasarkan pada kajian menyeluruh sesuai aspek-aspek yang berpedoman pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122.

"Restrukturisasi ini diambil di tengah tantangan yang tinggi pada kondisi keuangan perseroan dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat langkah WIKA dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan," kata Agung Budi lewat keterangan tertulis, dikutip Tempo pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Agung Budi menuturkan, metode restrukturisasi WIKA akan ditempuh melalui 8 langkah. Delapan langkah itu mulai dari restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan likuidasi piutang, dan asset recycling sesuai model bisnis. Selain itu restrukturisasi dilakukan dengan cara refocusing portofolio orderbook, efisiensi operating expense, penurunan saldo supply chain financing, dan penguatan struktur permodalan.

Metode restrukturisasi tersebut, kata Agung Budi, kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar. "Fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, serta manajemen risiko dan digitalisasi," kata dia.

Agung Budi mengklaim komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin. Kemudians, penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management.

"Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik," kata Agung Budi.

Sebelumnya, pada awal bulan Oktober ini DPR telah menyetujui suntikan dana negara tunai ke sejumlah BUMN pada tahun anggaran 2024. Salah satu perusahaan pelat merah yang menerimanya adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang bakal mendapat suntikan PMN sebesar Rp 6 triliun. Dana ini untuk mendanai penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek Ibu Kota Negara (IKN).

Pilihan Editor: Wijaya Karya Minta PMN Rp 6 Triliun, Anggota DPR: Ini Seperti Dagelan