Proyek Kereta Cepat Merah Putih, Pengamat Ini Ingatkan Tantangan Teknologi, SDM hingga Pendanaan

Selasa, 10 Oktober 2023 16:09 WIB

Kereta Cepat Jakarta Surabaya Buatan Anak Bangsa. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menanggapi soal pengembangan kereta cepat lokal atau proyek Kereta Cepat Merah Putih.

Proyek itu merupakan pengembangan rancang bangun dan prototipe kereta cepat hasil kolaborasi antara Departemen Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Terus terang saya baru mengetahui Kereta Cepat Merah Putih,” ujar Aleksander saat dihubungi pada Senin, 9 Oktober 2023.

Menurut Aleksander, pengembangan kereta cepat tidak mudah dan tidak murah, karena teknologi kereta cepat belum terlalu lama. Jepang, kata dia, yang merupakan pionir kereta cepat memulainya pada 1964, dikenal dengan Tokaido Shinkansen dan masih terus mengembangkannya hingga saat ini.

Dia juga mengaku belum pernah mendengar Indonesia sudah atau sedang mengembangkan kereta berkecepatan 250 kilometer per jam, sebagai standar minimum kereta cepat. Namun, Aleksander mengatakan kajian kereta cepat di mana saja biasanya dilakukan bertahap.

Advertising
Advertising

“Saya berpendapat kereta dengan kecepatan 150 kilometer per jam sudah sangat mumpuni dan tidak terlalu mahal. Setidaknya tidak semahal Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh,” tutur Aleksander.

Selain itu, Aleksander juga belum mengetahui kemampuan dari PT INKA soal produksi kereta cepat. Namun, dia berujar, jika hal itu benar-benar terwujud, tentu akan menjadi sebuah lompatan yang luar biasa.

“Saya tidak merendahkan kemampuan sumber daya manusia lokal, namun lebih karena terbatasnya informasi bahwa beberapa lembaga berkolaborasi mengembangkan Kereta Cepat Merah Putih,” kata Aleksander.

Sebelumnya, Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto mengungkap proses pengembangan rancang bangun dan prototipe Kereta Cepat Merah Putih itu.

Dosen Departemen Desain Produk Industri ITS mengatakan hal itu dimulai pada 2019. Saat itu dia mendapatkan Pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) dari LPDP untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia.

Pendanaannya diberikan selama tiga tahun, dan baru berhasil di tahun 2022. Nilainya sebesar Rp 4,895 miliar. “Namun karena ada Covid-19 kita sempat diperpanjang dan sekarang sudah selesai dari sisi lini kemudi yaitu mulai dari ujung depan sampai ujung belakang, bagian luar dan bagian dalam,” ujar dia dikutip dari akun YouTube LPDP RI, kemarin.

Dalam video berdurasi lima menit dua detik itu, diperlihatkan rancang bangun dan prototipe kereta cepat. Lingkup riset ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit. Juga studi human factors engineering dan ergonomis, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.

Menurut Agus, dari sisi teknologi jika melihat kecepatan, selama ini perkeretaapian Indonesia kecepatannya antara 80-120 kilometer per jam. Sehingga, jika melihat rute Jakarta-Surabaya dengan Argo Bromo Anggrek sebelumnya 12-13 jam, kini bisa ditempuh dengan 8 jam. Namun, dengan kereta cepat ini seandainya diimplementasikan waktu tempuhnya hanya 3 jam 40 menit.

“Puncak dari suatu industri perkeretaapian itu adalah ketika dia bisa membuat dan merancang kereta cepat,” kata Agus.

Jadi, dia berujar, dengan kereta cepat yang digarapnya itu, akan terjadi akselerasi penguasaan teknologi, baik di pihak perguruan tinggi sebagai peneliti, BRIN sebagai mitra penelitian lembaga riset dan pengujian, serta PT INKA sebagai manufaktur. Sehingga, kata Agus, Indonesia akan memiliki lompatan teknologi dengan masuk ke domain kereta cepat ini.

Saat ini, riset rancang bangun dan prototipe Kereta Cepat Merah Putih telah melalui serangkaian tahap analisis dan uji digital yang siap dilanjutkan dengan proses produksi fisik. Biaya produksi untuk dua carbody kereta cepat ini diperkirakan tidak kurang dari Rp 80 miliar. Adapun proses produksi dilakukan oleh PT INKA di Madiun, Jawa Timur, yang ditargetkan rampung pada 2025 dan melalui uji coba sistem pada 2026.

Pilihan Editor: Begini Penampakan Desain Prototipe Kereta Cepat Jakarta - Surabaya yang Sedang Dibuat

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

1 hari lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

1 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

2 hari lalu

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

Prodi Bisnis Digital ITS bertujuan untuk mendorong para mahasiswa menjadi adaptif dan progresif pada perkembangan bisnis.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

2 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

4 hari lalu

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

Sebanyak 72 calon masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia mulai melakukan pelatihan di dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya