Profil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

Selasa, 19 September 2023 08:04 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia, Tbk., Emirsyah Satar didakwa jaksa melakukan korupsi pengadaan pesawat Bombardier CRJ-100 dan ATR-72600 dan merugikan negara mencapai US$ 609.814.504 atau Rp 9,3 triliun dengan kurs saat ini.

"Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi, yaitu memperkaya diri sendiri Emisyah Satar, atau memperkaya orang lain yaitu, Agus Wahjudo, Hadinoto Soedigno, Soetikno Sedarjo, ATR, EDC/ Alberta SAS dan Nordic Aviation Capital yang merugikan negara atau perekonomian negara, yaitu keuangan negara Cq PT Garuda Indonesia seluruhnya sebesar 609.814.504 US dolar," kata Jaksa di Pengadilan Negeri Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin, 18 September 2023.

Perbuatan tersebut, kata Jaksa, bertentangan dengan ketentuan UU 1 pasal 5 ayat 3, pasal 6 ayat 3, pasal 7 UU RI no 19 2003 tentang Badan Usaha Milik Negera.

Lantas, siapa sebenarnya Emirsyah Satar? Berikut profilnya.

Profil Emirsyah Satar

Menukil laman Tempo, pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 ini merupakan sarjana lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Emirsyah mengawali kariernya sebagai auditor di Kantor Akuntan Pricewaterhouse Coopers pada 1983.

Advertising
Advertising

Emirsyah atau yang biasa disapa Emir itu melanjutkan kariernya di dunia perbankan. Dia pernah duduk sebagai Assistant of Vice President of Corporate Banking Group Citibank.

Selama November 1994 hingga Januari 1996, Emir dipercaya menduduki jabatan Presiden Direktur PT Niaga Factoring Corporation di Jakarta, hingga menjadi Managing Director (CEO) Niaga Finance Co Ltd, Hong Kong.

Selanjutnya: Setelah itu, dia kembali ke…

<!--more-->

Setelah itu, dia kembali ke bidang yang telah membesarkannya di dunia perbankan dengan menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Danamon selama 2 tahun, yakni pada 2003-2005.

Kesuksesannya di bidang perbankan mengantarkan Emir ke kursi Direktur Keuangan (CFO) di PT Garuda Indonesia. Mantan Menteri BUMN Sugiharto mempercayakan manajemen Garuda kepadanya.

Saat itu usia Emir baru 46 tahun. Capaian ini menempatkan Emir sebagai direktur utama termuda di kawasan Asia Pasifik.

Membenahi perusahaan bernama PT Garuda Indonesia bukan urusan gampang. Emir mewarisi kondisi keuangan yang payah dari para pendahulunya.

Ia harus mampu mencegah Garuda mengalami gagal bayar atas utang senilai US$ 827 juta. Oleh karena itu, selama dua pekan pertama semenjak dilantik, ia sibuk mendiagnosa "penyakit" yang diderita Garuda.

Setelah memimpin selama dua periode, Emir mengundurkan diri sebagai Dirut Garuda pada 11 Desember 2014. Padahal masa jabatannya saat itu baru berakhir pada 22 Maret 2015.

Alasan mundur pada Desember 2014, karena menurut Emir, direksi Garuda yang baru nanti akan bisa bekerja setahun penuh.

"Kalau menunggu Maret, hilang satu triwulan. Kalau mundur sekarang, dia bisa bekerja full year," ujar dia, saat itu. "Apalagi tahun depan ada ASEAN Open Sky."

Saat itu, menurut analis saham PT MNC Securities, Reza Nugraha, investor melihat keberadaan Emir di Garuda tak membawa banyak perubahan. Kondisi kinerja keuangan Garuda disebut Reza masih merugi.

NUR KHASANAH APRILIANI | TEMPO

Pilihan Editor: Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

1 hari lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

7 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

8 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

8 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

8 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

8 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

9 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

11 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

13 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya