Masuk Daftar Obyek Vital Nasional, Ini Sederet Masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Reporter
Andika Dwi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 28 Agustus 2023 16:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa uji coba gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilakukan pada 1 September 2023. Selain uji coba, kata Budi, langkah tersebut juga diambil sebagai bagian dari upaya pengenalan proyek bernilai fantastis itu kepada masyarakat.
“Sampai saat ini, rencana kami tetap beroperasi pada 1 Oktober 2023 dan dilakukan uji coba gratis pada 1 September mendatang,” kata dia dalam wawancara bersama Reuters, dikutip pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Sebelumnya, pemerintah juga resmi menetapkan KCJB sebagai daftar Obyek Vital Nasional. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nomor KP-DJKA 133 Tahun 2023 tentang Penetapan Obyek Vital Transportasi Bidang Perkeretaapian PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC.
Namun, sejumlah pihak mengkritik proyek kereta kilat yang menghabiskan modal sekitar Rp 131 triliun ini. Ada sejumlah hal yang masih menjadi kendala atau perbaikan mulai dari wacana subsidi tarif hingga pengembalian modal (payback period) yang diperkirakan mencapai 25 tahun.
Lantas, apa saja kekurangan dan hambatan yang pernah dihadapi proyek KCJB hingga menjelang peluncuran dan uji coba yang tinggal menghitung hari ini?
1. Tiang kereta cepat sempat roboh
Dalam sebuah video yang viral di media sosial pada awal Desember 2021 menunjukkan tiang kereta cepat menimpa eskavator. Eskavator itu digunakan untuk membongkar tiang atau pier head KCJB.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pada awalnya Tim Quality dan Konsultan Supervisi Cars Dardela Joint Operation (CDJO) menemukan pergeseran alignment pekerjaan pilar di salah satu lokasi proyek. Akhirnya, diinstruksikan untuk membongkar tiang untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan.
“PT KCIC tidak dapat menolerir kesalahan konstruksi yang melebihi batas toleransi yang dipersyaratkan,” ucap Dwiyana dalam keterangan tertulis.
2. Banyak tanah lempung di lokasi proyek
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyinggung perkara tanah lempung di tempat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dia menduga, struktur tanah bisa mengganggu penyelesaian pembangunan.
Selanjutnya: Luhut lalu meninjau penyediaan...
<!--more-->
Kemudian, Luhut pun meninjau penyediaan terowongan (Tunnel 2) di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Setelah melihat langsung, dia menilai kondisi tanah lempung bisa diantisipasi dan semakin baik.
“Lokasi tanah di sekitar Tunnel 2 sedikit lempung, tapi dapat diatasi dengan baik,” tutur Luhut.
3. Pernah mengganggu sistem drainase Tol Jakarta-Cikampek
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat menginstruksikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek KCJB pada 2 Maret 2020 selama dua minggu. Perintah itu dilayangkan karena pembangunan Kereta Cepat itu menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek, sehingga menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran logistik.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, alasan penghentian sementara tersebut berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan, misalnya menghalangi akses jalan.
“Kemudian, tumpukan-tumpukan material di pinggir-pinggir yang mengganggu, drainase tertimbun serta tertutup, sehingga banjir dan juga manajemen keselamatan dan cara kerjanya,” ucap Danis di Jakarta, Sabtu, 29 Februari 2020.
4. Baut dan kabel tembaga pernah dicuri
Baut dan kabel tembaga overheat di lokasi proyek sepur kilat pernah dilaporkan hilang akibat aksi pencurian. Penangkapan terhadap enam orang komplotan pencuri berhasil dilakukan petugas kepolisian pada Selasa, 6 Juni 2023. Aksi tidak bertanggung jawab itu terjadi kawasan Desa Parungmulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat.
5. Butuh listrik 260 Mega Volt Ampere
Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) menyatakan pembangunan infrastruktur listrik untuk KCJB selesai pada Juni 2023. Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan pers Humas PLN IUD, Jumat, 14 Oktober 2022, mengatakan pihaknya menjadi lembaga yang menyediakan empat pasokan traksi tegangan tinggi 150 kV, satu depo tegangan menengah, dan empat pasokan stasiun.
“Untuk proyek KCIC yang menghubungkan Bandung dengan Jakarta sejauh 142 kilometer dibutuhkan daya sekitar 260 mega volt ampere (MVA),” kata Darmawan.
Dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Senin, 28 November 2022, Darmawan menyebut PT KCIC sempat meminta dispensasi biaya listrik kepada PLN. Namun, karena tidak menerima instruksi dari pemerintah, permohonan itu ditolak. Dia memandang proyek Kereta Cepat sebagai investasi komersial atau business to business (B2B).
Selanjutnya: “Mereka (KCIC) sempat minta ..."
<!--more-->
“Mereka (KCIC) sempat minta dispensasi. Karena kami tidak punya perintah, tentu saja kami memperlakukan sebagai customer biasa,” ucap Darmawan.
6. Risiko kerusakan pada pantograf akibat benda asing
PT KCIC selaku konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat menjelang operasionalnya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk ikut bekerja sama mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan, termasuk menghindari jalur sepur kilat itu.
General Manager Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa menyatakan, jalur KA Cepat akan dialiri arus listrik sebesar 27,5 kV yang bertindak sebagai sumber penggerak melalui media pantograf yang berada di bagian atas kereta. Pantograf tersebut akan terkoneksi dengan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS).
Adapun saat beroperasi nanti, KCJB akan melaju dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam. Sehingga, kata Eva, perlu dihindari benda-benda asing yang dapat mengganggu serta membahayakan operasional.
Pada kasus ringan, gangguan benda asing pada pantograf dapat menyebabkan KA Cepat berhenti. Pada kasus lebih serius, ancaman putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik. Benda asing yang dimaksud merupakan benda penghantar dan benda isolator, seperti kertas timah, tali layang mengandung kawat logam, kain plastik, hingga layang-layang.
Meskipun dipasangi pagar dan kawat Duri, Eva mengungkapkan, sejak dilakukan pengujian KCJB telah terjadi beberapa insiden benda asing pada LAA, khususnya di area Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar. Di mana, banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta. Sehingga, kata dia, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat.
7. Belum ada akses ke stasiun
Manager Corporate Communication PT KCIC Emir Monti menanggapi kritikan yang dilayangkan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo terkait akses dari dan menuju stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Emir menjelaskan bahwa akses masih terus dipersiapkan, termasuk pengadaan fasilitas pendukung lainnya.
“Semuanya on progress. Nantinya saat mulai melayani penumpang, akses akan siap digunakan,” ucap Emir, Sabtu, 5 Agustus 2023.
MELYNDA DWI PUSPITA | MOH KHORY ALFARIZI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA | AMY HEPPY | ANTARA
Pilihan Editor: Pekerja Cina Banjiri Proyek Kereta Cepat, Berapa Jumlah Tenaga Asing di Indonesia?