Profil Sukanto Tanoto, Pengusaha Indonesia yang Miliki Puluhan Ribu Hektare Lahan IKN

Senin, 21 Agustus 2023 17:32 WIB

Sukanto Tanoto. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladian mengungkapkan beberapa konglomerat Indonesia yang akan menjadi salah satu investor di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Selain pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma atau Aguan, miliarder Sukanto Tanoto juga disebut bakal ikut membangun ibu kota baru tersebut.

Dalam acara ASEAN Economic Ministers (AEM) di Semarang, Sabtu, 19 Agustus 2023, Bahlil mengatakan akan banyak investor yang akan masuk ke IKN. Adapun beberapa proyek yang akan dibangun oleh para konglomerat Indonesia tersebut di antaranya adalah hotel, cafe, pusat olahraga, dan lain sebagainya.

Berdasarkan catatan Tempo pada 29 September 2019, Sukanto Tanoto memiliki sekitar 48 ribu hektar lahan di daerah ibu kota baru. Lahan ini merupakan konsesi yang dipegang perusahaan Sukanto melalui PT ITCI Hutan Manunggal (IHM) di Kalimantan Timur. Namun, lahan tersebut diambil alih untuk digunakan sebagai ibu kota negara.

Lantas, bagaimana profil Sukanto Tanoto yang disebut bakal jadi investor IKN tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


Profil Singkat Sukanto Tanoto


Sukanto Tanoto alias Tan Kang Hoo lahir di Belawan, Medan, Sumatera Utara pada 25 Desember 1949. Berdasarkan data Forbes, Tanoto termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 2,7 miliar atau setara dengan Rp 41 triliun.

Advertising
Advertising

Dia memiliki seorang istri bernama Tinah Bingei Tanoto dan dikaruniai empat orang anak dari pernikahannya tersebut. Sebelum menjadi konglomerat seperti sekarang, perjalanan bisnis yang dilalui Tanoto tidak mudah. Pria pencinta musik klasik tersebut harus berusaha keras menjalani bisnis setelah putus sekolah sejak berusia 17 tahun.

Pendidikan Sukanto Tanoto dimulai dari SD di Belawan pada 1960. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di sebuah SMP di Medan pada 1963, dan SMA di Medan pada 1966. Setelah keuangannya mulai stabil, 10 tahun kemudian dia melanjutkan program pendidikan melalui Indonesia Executive Management Program, Insead, Prancis pada 1980, Harvard Business School, AS pada 1982, dan Wharton Fellows Program pada 2001.

Kesuksesan Gurita Bisnis Sukanto Tanoto


Melansir dari situs resmi Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto merupakan pendiri sekaligus Chairman Royal Golden Eagle (RGE). RGE merupakan kelompok perusahaan global yang bergerak di bidang manufaktur berbasis sumber daya, dengan kantor perusahaan yang terletak di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing, dan Nanjing.

Sukanto Tanoto memulai bisnisnya sudah lebih dari 50 tahun lalu dengan menjadi pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri perminyakan. Pada 1967, Tanoto mengembangkan bisnisnya ke bidang kayu lapis dengan mendirikan Royal Golden Eagle atau RGE.

Berhasil meraih kesuksesan pada bidang tersebut, Tanoto pun kembali memperluas kerajaan bisnisnya ke berbagai industri berbasis sumber daya lain. Mulai dari industri pulp dan kertas melalui APRIL dan Asia Symbol, minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), serat Viscose (Sateri dan Asia Pacific Rayon), selulosa khusus (Bracell), serta pengembang sumber daya energi (Pacific Oil & Gas).

Untuk Pacific Oil & Gas, wilayah operasi dari perusahaan Sukanto Tanoto tersebut meliputi Indonesia, Tiongkok, Brasil dan Spanyol. Selain itu, kantor-kantor pemasarannya pun tersebar di banyak negara di seluruh dunia.

Melansir dari situs perseroan, di bawah kepemimpinannya RGE berhasil menjadi grup bisnis yang memiliki aset lebih dari US$ 25 miliar dengan total pegawai mencapai 60.000 orang. RGE sendiri berbasis di Singapura dengan produk yang dipasarkan di banyak negara, seperti Brasil, Malaysia, Filipina, Finlandia, hingga Kanada.


Strategi Persaingan Bisnis Sukanto Tanoto


Sukanto Tanoto memiliki strategi persaingan yang sangat sengit dengan berbagai bidang perusahaan di seluruh dunia. Sebab, disaat orang lain belum membuat kayu lapis, dia telah lebih dulu memutuskan untuk memproduksi kayu lapis dalam PT Raja Garuda Mas (RGM) dengan merk Polyflex.

Berbagai ide menarik berhasil diwujudkannya untuk memulai bisnis terlebih dahulu seperti bisnis pulp, kertas, rayon, dan membuat program community development yang sangat berguna bagi penduduk setempat. Sukanto Tanoto selalu berusaha untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik dan lebih luas, dengan selalu belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Sukanto selalu berusaha agar bisa bermanfaat untuk banyak pihak. Dia juga membawa perusahaannya untuk mengutamakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pada 1981 Tanoto mewujudkan komitmennya dengan membentuk Tanoto Foundation. Adapun tujuan dari pembentukan Tanoto Foundation ini adalah untuk mengurangi kemiskinan melalui program pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta manusia di Indonesia.

Sejak saat itu, Tanoto Foundation terus berkembang hingga menjadi organisasi filantropi internasional dengan perhatian khusus terhadap pengembangan sumber daya manusia, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini, pendidikan dasar, pengembangan kepemimpinan, dan riset medis. Selain itu, yayasan ini juga berkontribusi di Indonesia, China, dan Singapura serta aktif menjalin kemitraan dengan berbagai institusi akademis dan riset.

Laki-laki asal Sumatera Utara ini adalah anggota Dewan Internasional INSEAD, Dewan Pengawas Wharton, serta Dewan Eksekutif Wharton untuk Asia, dan terlibat dalam berbagai komunitas, badan pendidikan, dan industri lainnya. Dia juga merupakan penerima penghargaan Wharton School Dean’s Medal Award sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap perluasan ekonomi global dan peningkatan taraf hidup di seluruh dunia.

RADEN PUTRI | EKO WAHYUDI | ANTARA

Pilihan editor: Terkini: Proyek Aguan dan Sukanto Tanoto di IKN, 97 Persen Warganet Keluhkan Polusi Udara Jakarta

Berita terkait

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

2 jam lalu

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Teknologi, Airlangga Hartarto bertemu pimpinan PT LG CNS, Shingyoon Hyun di Seoul, Korea Selatan. Ia berharap kerja sama di bidang investasi teknologi antara LG dan Sinar Mas Group dapat selesai sesuai target.

Baca Selengkapnya

Proyek Pembangunan IKN Tahap III sudah Dimulai, Ada 25 Paket Pembangunan

10 jam lalu

Proyek Pembangunan IKN Tahap III sudah Dimulai, Ada 25 Paket Pembangunan

Dalam pembangunan proyek IKN tahap III, di antaranya ada pembangunan Gedung Polri dan Kementerian Pertahanan

Baca Selengkapnya

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

13 jam lalu

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

Balikpapan, Samarinda, dan IKN akan menjadi kota segitiga yang memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan di segala bidang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

18 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

19 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

1 hari lalu

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot dinilai memberi pengaruh besar lewat karya-karya mereka hingga masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024.

Baca Selengkapnya

Layanan Starlink sudah Ada di IKN, Tersedia di Area Strategis Kawasan Inti Pemerintahan

1 hari lalu

Layanan Starlink sudah Ada di IKN, Tersedia di Area Strategis Kawasan Inti Pemerintahan

OIKN berkolaborasi dengan Tony Blair Institute Indonesia yang sudah menyediakan beberapa set Starlink Flat High-Performance Kit untuk dipasang di ibu kota baru tersebut

Baca Selengkapnya

Polemik Pembebasan Lahan untuk Pembangunan IKN, AMAN Kaltim: Tidak Ada Sosialisasi Sejak Awal

1 hari lalu

Polemik Pembebasan Lahan untuk Pembangunan IKN, AMAN Kaltim: Tidak Ada Sosialisasi Sejak Awal

Menurut Ketua Badan Pengurus Harian AMAN Sejak awal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pemerintah tidak pernah melibatkan komunitas adat terdampak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 hari lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

2 hari lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya