TEMPO Interaktif, Jakarta: Pelaku pasar modal menilai tak ada masalah yang berarti kalau Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution menjabat sebagai gubernur jika betul Boediono mengundurkan diri karena menjadi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan presiden Juli mendatang.
"Kemampuan makro dan fiskal Darmin menjadikannya diakui memiliki kemampuan memimpin bank sentral," ujar Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman saat dihubungi Tempo, Rabu (13/5). Selain itu, dukungan parlemen tentu akan berpengaruh positif saat Darmin menjadi orang nomor satu di Bank Indonesia.
Pendapat serupa datang dari Kepala Riset Recapital Securities Poltak Hotradero. "Tak akan ada masalah, apalagi platform kerja Gubernur Bank Indonesia sudah jelas," tuturnya. Ia memprediksikan, kebijakan pengendalian moneter dan pengawasan perbankan akan berjalan seperti biasa, sehingga pelaku pasar pun merasa aman.
Darmin yang baru terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior dua hari lalu itu, ia perkirakan tak bakal menemui kesulitan berarti jika harus menjabat gubernur. Apalagi, menurut Poltak, petinggi bank sentral memang terbiasa berkerja dalam tim.
BUNGA MANGGIASIH
"Kemampuan makro dan fiskal Darmin menjadikannya diakui memiliki kemampuan memimpin bank sentral," ujar Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman saat dihubungi Tempo, Rabu (13/5). Selain itu, dukungan parlemen tentu akan berpengaruh positif saat Darmin menjadi orang nomor satu di Bank Indonesia.
Pendapat serupa datang dari Kepala Riset Recapital Securities Poltak Hotradero. "Tak akan ada masalah, apalagi platform kerja Gubernur Bank Indonesia sudah jelas," tuturnya. Ia memprediksikan, kebijakan pengendalian moneter dan pengawasan perbankan akan berjalan seperti biasa, sehingga pelaku pasar pun merasa aman.
Darmin yang baru terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior dua hari lalu itu, ia perkirakan tak bakal menemui kesulitan berarti jika harus menjabat gubernur. Apalagi, menurut Poltak, petinggi bank sentral memang terbiasa berkerja dalam tim.
BUNGA MANGGIASIH
