Inflasi Juli 2023 Terkendali Disumbang Deflasi Bawang dan Cabai, Bagaimana Proyeksi BI di Akhir Tahun?

Rabu, 2 Agustus 2023 09:28 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan inlasi pada Juli 2023 tetap terjaga di kisaran sasaran 2 hingga 4 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen atau IHK Juli 2023 tercatat sebesar 0,21 persen dari bulan ke bulan (Mtm).

"Sehingga secara tahunan menjadi 3,08 persen (dari tahun ke tahun/Yoy), lebih rendah dari level sebelumnya yang tercatat sebesar 3,52 persen (yoy)," kata Erwin dalam keterangan resminya pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Dia melanjutkan, terjaganya inflasi di kisaran sasaran itu tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Ke depan, kata Erwin, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2 hingga 4 persen pada sisa tahun 2023 dan 1,5 hingga 3,5 persen pada 2024.

Advertising
Advertising

Adapun soal inflasi inti, BI yakin angkanya tetap terjaga rendah. Dia menyebut, inflasi inti pada Juli 2023 tercatat sebesar 0,13 persen (mtm).

Angka tersebut menurut dia relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen (mtm). Perkembangan itu, kata dia, terutama disumbang oleh inflasi komoditas biaya sekolah sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah.

"Secara tahunan, inflasi inti Juli 2023 tercatat sebesar 2,43 persen (Yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,58 persen (Yoy)," kata Erwin.

Lebih lanjut, dia memaparkan inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Juli 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (Mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,44 persen (Mtm).

"Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan cabai rawit," tutur Erwin.

Sementara itu, lanjut dia, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, cabai merah, dan bawang putih. Dia menyebut, aecara tahunan kelompok volatile food mengalami deflasi 0,03 persen (Yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 1,20 persen (Yoy).

"Inflasi kelompok administered prices tercatat lebih tinggi dari bulan sebelumnya," ujar Erwin. Kelompok administered prices pada Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (Mtm) atau meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,02 persen (Mtm).

Perkembangan tersebut menurut dia dipengaruhi terutama oleh inflasi tarif angkutan udara dan rokok kretek filter, akibat peningkatan mobilitas saat libur sekolah, serta berlanjutnya transmisi kenaikan tarif cukai tembakau.

"Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices terus menurun menjadi 8,42 persen (Yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 9,21 persen (Yoy)," tutur Erwin

Pilihan Editor: Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

17 jam lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.900 - Rp 15.990.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

4 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

5 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya