Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 1 Agustus 2023 14:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi soal kabar batalnya Tesla berinvestasi di Tanah Air. Asisten Deputi Pertambangan Tubagus Nugraha membantah bahwa energi listrik Indonesia yang masih bersumber dari fosil, menjadi penyebab perusahaan milik Elon Musk itu tak kunjung menyuntikkan modalnya di Indonesia.
"Enggak ada urusan itu. Sedang dibicarkan, tunggu aja Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) balik dari Cina," ujar Tubagus saat ditemui di sela-sela acara International Battery Summit, Jakarta Selatan pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Ia mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan dan evaluasi kepada setiap pelaku industri ini. Seluruh perusahaan, kata dia, kini sedang dalam proses pembinaan agar dapat memenuhi semua aspek environtmental, social, dan corporate governance atau ESG.
Namun, dia tak menampik masih banyak perusahaan yang masih belum mengedepankan prinsip ESG. Meski demikian, ia menekankan bahwa ESG adalah standar internasional, sementara Indonesia pun memiliki aturan sendiri baik itu soal lingkungan, tenaga kerja, dan kesehatan.
Lebih lanjut, pemerintah menyatakan akan membantu memperbaiki pengelolaan di kawasan industrinya. Pemerintah juga akan melakukan evaluasi dan pembinaan kepada pelaku industri agar sesuai dengan aspek ESG.
Selanjutnya: Elon Musk pertimbangkan kondisi industri kendaraan listrik di Indonesia<!--more-->
Sebelumnya, Founder National Battery Research Institute, Evvy Kartini mengungkapkan bahwa Elon Musk masih mempertimbangkan kondisi industri kendaraan listrik di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan konsep ESG. Alhasil, Elon Musk tak kunjung berinvestasi di Indonesia.
"Orang naik kendaraan pakai baterai enggak ada polusi. Tapi diisinya pakai PLN yang sumbernya sama juga energi fosil," ujarnya.
Karena itu, ia menekankan transisi energi perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Selain listrik, ia menuturkan penambangan nikel sebagai bahan baterai kendaraan listrik di Tanah Air juga belum menerapkan konsep energi bersih.
Dengan demikian, industri kendaraan listrik RI belum sesuai dengan prinsip ESG. Sehingga Elon Musk masih belum menanamkan modalnya untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. "Inginnya Elon Musk itu penambangan dengan energi bersih. Jadi dari hulu ke hilirnya energi bersih," kata Evvy.
Pilihan Editor: Tanda 'X' Raksasa di Markas Twitter Diturunkan karena Mengganggu Tetangga