Sri Mulyani Sebut Permintaan Domestik Terjaga Tinggi: Optimisme Cukup Menggembirakan

Senin, 24 Juli 2023 14:54 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022. Rapat tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023 dan rencana kerja pemerintah tahun 2023, dengan agenda keterangan pemerintah atas KEM PPKF RAPBN 2023 dan RKP Tahun 2023 serta Proyeksi Ekonomi Tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan faktor permintaan dalam negeri masih terjaga tinggi. Hal ini ditunjukkan dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2023 atau semester satu 2023 yang nilainya mencapai 127. “Terlihat optimisme yang cukup menggembirakan,” ujar dia dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemenkeu RI, pada Senin, 24 Juni 2023.

Dalam laporannya, Sri Mulyani menjalaskan, masyarakat yang berbelanja dengan menggunakan kartu kredit juga masih terjaga di 156 yang diuku oleh Mandiri Spending Index. Angka tersebut sangat tinggi dibandingkan base line 100 dan indeks penjualan riil tumbuh tinggi yaitu 8 persen pada bulan Juni.

Bendahara negara tersebut menilai hal itu memberikan suatu keyakinan bahwa konsumsi paling tidak terlihat dari beberapa indikator tersebut. “Masih akan terekam kuat hingga bulan Juni,” tutur Sri Mulyani.

Selain itu, angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia—indeks yang menggambarkan tren di sektor manufaktur—berada dalam kategori ekspansif akseleratif yaitu di 52,5. Setelah sebelumnya agak menurun mendekati 50.

Sementara, konsumsi listrik untuk listrik bisnis masih tumbuh tinggi double digit yakni 13 persen. Artinya sesuai dengan optimisme masyarakat, serta penjualan riil yang melonjak tinggi. Sedangkan tingkat konsumsi listrik industri mengalami kontraksi 5,3 persen.

Advertising
Advertising

“Ini tentu kita harus lihat korelasinya dengan impor yang menurun terutama untuk barang bahan baku dan bahan modal yang mempengaruhi sektor industri. Makanya kalau listriknya juga mulai menurun kita harus memperhatikan,” kata dia.

Dari sisi konsumsi semen juga mengalami koreksi sesudah bulan lalu melonjak tinggi sekali. Menurut Sri Mulyani, hal itu disebabkan karena ada koreksi jumlah hari karena jumlah hari libur pada bulan-bulan sebelumnya terkoreksi pada bulan Mei dan pada bulan Juni terkoreksi kembali dengan kontraksi 0,3 persen.

Semuanya itu, dia berujar, masih terus diamati pemerintah. Di satu sisi, optimisme yang memberikan pemerintah keyakinan hingga kuartal kedua tampaknya berbagai indikator Indonesia masih cukup positif. “Namun tanda-tanda terjadinya rembesan dari perlemahan global sudah mulai terlihat dari beberapa indikator kita,” ucap Menkeu Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Jokowi Minta Tambah Bansos, Sri Mulyani: Ada Bantuan Beras 30 Kilogram Oktober-Desember

Berita terkait

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

54 menit lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

11 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

11 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

12 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

21 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya