Penanganan Korupsi di Pengadaan Barang dan Jasa, Indonesia Bisa Belajar dari Ukraina

Reporter

Magang KJI

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 23 Juli 2023 18:03 WIB

Seknas Fitra. seknasfitra.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia diharap bisa belajar dari Pemerintah Ukraina dalam menangani persoalan korupsi, terutama korupsi di pengadaan barang dan jasa. Hal tersebut terungkap dalam diskusi bertajuk “Bedah RUU Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), Studi Kasus Negara Lain” yang diadakan oleh Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau Seknas FITRA di Jakarta pada Jumat, 21 Juli 2023.

Manajer Kampanye dan Advokasi Seknas FITRA Ervyn Kaffah mengatakan RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik adalah rancangan yang penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Rancangan undang-undang ini ditargetkan akan disahkan sebelum 2024. Saat ini sistem pengadaan barang dan jasa baru diatur melalui peraturan presiden.

“Kami berharap RUU PBJ ini dirancang dengan kerangka yang strategis dan menjadikan upaya pemberantasan korupsi sebagai prioritas karena kasus korupsi terbesar terdapat di pengadaan barang dan jasa,” ujar Ervyn.

Program Development Manager Hivos SEA Ilham Saenong mengatakan Pemerintah Indonesia bisa berkaca ke pengalaman Ukraina dalam mereformasi pengadaan barang dan jasa publik. Saat ini pengadaan publik di Ukraina secara utama didorong oleh sistem elektronik pengadaan independen bernama ProZorro.

“Mengapa Ukraina? karena latar belakangnya mirip dengan Indonesia. Ukraina adalah negara yang berulang kali mengalami revolusi, donor dependant pada negara lain, seperti Rusia atau UNI Eropa, dan adanya oligarki di pemerintahan yang menyuburkan korupsi sistemik,” ujar Ilham.

Advertising
Advertising

ProZorro adalah sistem pengadaan publik yang terlahir dari hasil kemitraan antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat Ukraina. Sistem pengadaan publik ini sangat inovatif dalam memberikan layanan, transparan, adil, dan berbiaya rendah.

“Sistem ini dibentuk oleh organisasi anti-korupsi, masyarakat, pebisnis, pemerintah dan lain-lain. Mereka memiliki agenda politik yang kuat dan komitmen yang tinggi, sehingga motif mereka jelas. Reformasi pengadaan barang dan jasa yang yang bersifat legal, institusional, dan organisasional,” ujar Ilham.

Karena itu ProZorro sanggup menyatukan komunitas masyarakat sipil, pebisnis, dan pemerintah untuk mencegah rasuah. Dampaknya, kasus korupsi di Ukraina turun sebesar 25 persen. Sistem ini pun berhasil mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Bahkan di saat situasi perang, ProZorro masih tetap berjalan.

“Target utama mereka menyelamatkan potensi dana yang dikorupsi sebanyak US$10 juta dari total US$30 miliar anggaran pengadaan baran dan jasa per hari. Solusi mereka adalah sistem pengadaan elektronik yang memberikan transparansi,” ujar Ilham.

Setiap tender pengadaan barang dan jasa diumumkan secara terbuka dan selanjutnya perwakilan bisnis akan bersaing untuk mendapatkan kesempatan menjadi pemasok negara. Penawar dipilih dari tawaran terendah.

“Misal ada yang butuh beli X dengan budget sekian, harga sudah dipatok dan terbuka untuk semua. Sistem terintegrasi untuk memilih ke harga yang paling bawah, asalkan yang menjual barang dengan harga paling murah itu sudah memenuhi syarat kualifikasi dan requirements, ya transaksi terjadi,” jelas Ilham.

Selain itu, sistem pengadaan melalui ProZorro dilakukan dengan sangat cepat, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan. “Korupsi adalah kegiatan harga tinggi. Strategi mereka simpel tapi revolusioner, karena menyempitkan ruang korupsi, tidak seperti pengadaan elektronik lainnya.” lanjut Ilham.

Menurut Ilham, Indonesia bisa meniru kesuksesan Ukraina menerapkan ProZorro. Implementasi di Indonesia bisa dimulai dengan grand design yang fokus pada solusi untuk mengatasi korupsi. Setelah itu baru dirancang seluruh perangkat teknisnya. “Semua tender harus transaksi secara elektronik, dan harus memulai inovasi seperti low bidding, yang intinya, mengubah ekosistem oligarkis menjadi sistem terbuka. Dan ini harus didasari komitmen politik yang tinggi,” ujar Ilham.

LAYLA AISYAH

Pilihan Editor: Alasan Luhut Sebut OTT KPK Kampungan

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

3 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

8 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

8 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

11 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

12 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

13 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

15 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

16 jam lalu

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

KPK menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka dugaan korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD)

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

16 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

18 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya