Dolar AS Menguat Atas Mata Uang Lain, The Fed Diperkirakan Naikkan Suku Bunga

Reporter

Antara

Sabtu, 22 Juli 2023 09:15 WIB

Ilustrasi mata uang dolar. REUTERS/Guadalupe Pardo

TEMPO.CO, New York - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi, 22 Juli 2023, ketika investor menunggu pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan yang diperkirakan menaikkan suku bunga lagi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, terangkat 0,19 persen menjadi 101,0724 pada akhir perdagangan.

Pertemuan bank sentral Amerika Serikat dijadwalkan minggu depan, dengan Federal Reserve atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Investor akan fokus pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu, 26 Juli 2023, untuk petunjuk apakah kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga.

"Powell kemungkinan besar akan mempertahankan opsionalitas - tidak ada alasan bagi mereka untuk berkomitmen hingga September ketika Anda memiliki dua laporan inflasi yang akan terjadi setelah pertemuan minggu depan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan 33 basis poin pengetatan tambahan tahun ini dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,41 persen pada November.

"Kita bisa melihat kenaikan suku bunga terakhir dalam siklus ini, tetapi setiap perubahan arah dovish tampaknya jauh," kata Christian Scherrmann, ekonom AS di DWS.

Dolar Kanada turun versus greenback setelah data penjualan ritel Kanada keluar lebih rendah dari yang diharapkan.

Penjualan ritel Kanada datar pada Juni, menurut perkiraan awal dari Statistik Kanada yang dirilis pada Jumat, 21 Juli 2023, yang mengikuti kenaikan 0,2 persen bulan sebelumnya, meleset dari kenaikan 0,5 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dalam survei Bloomberg.

Dolar AS naik menjadi 1,3202 dolar Kanada dari 1,3178 dolar Kanada pada akhir perdagangan. Sementara itu, pound Inggris naik, didorong oleh data penjualan ritel Inggris yang optimis.

Volume penjualan Inggris pada bulan Juni 0,7 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya, Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan pada Jumat, 21 Juli 2023, yang merupakan peningkatan lebih besar dari perkiraan 0,2 persen oleh para ekonom.

Pada akhir perdagangan New York, pound Inggris naik menjadi 1,2859 dolar AS dari 1,2858 dolar AS, dan euro turun menjadi 1,1124 dolar AS dari 1,1126 dolar AS.

Dolar AS dibeli 141,8090 yen Jepang, lebih tinggi dari 140,1930 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8661 franc Swiss dari 0,8671 franc Swiss, dan naik menjadi 10,3879 krona Swedia dari 10,3550 krona Swedia.

Pilihan Editor: Rupiah Diprediksi Menguat terhadap Dolar AS Hari Ini

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

12 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya