Neraca Perdagangan Juni Surplus USD 3,45 M, Bank Indonesia: Didorong Sektor Nonmigas

Selasa, 18 Juli 2023 10:52 WIB

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia alias BI mencatat neraca perdagangan RI pada Juni 2023 surplus US$ 3,45 miliar (sekitar Rp 51,69 triliun) karena didorong kinerja perdagangan sektor nonmigas.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan pada Juni lebih tinggi dibandingkan Mei yang sebesar US$ 0,43 miliar (sekitar Rp 6,44 triliun).

"Surplus neraca perdagangan Juni 2023 terutama didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas," ujar Erwin dalam keterangan resminya, Senin, 17 Juli 2023.

Dia memaparkan, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat US$ 4,42 miliar (sekitar Rp 66,23 triliun), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya US$ 2,25 miliar (sekitar Rp 33,71 triliun).

"Ekspor nonmigas tetap tinggi terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO (minyak sawit mentah) dan besi baja seiring harga komoditas global yang masih tinggi," ungkap Erwin.

Advertising
Advertising

Ekspor nonmigas beberapa produk manufaktur, kata dia, juga tercatat meningkat. Contohnya adalah ampas dan sisa industri makanan, serta bahan kimia anorganik.

"Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia," tutur Erwin.

Sementara itu, dia mengungkapkan defisit neraca perdagangan migas menurun dari US$ 1,83 miliar (sekitar Rp 27,42 triliun) pada Mei 2023 menjadi US$ 0,96 miliar (sekitar Rp 14,38 triliun) pada Juni 2023. Hal itu, menurut Bank Indonesia sejalan dengan meningkatnya ekspor minyak mentah dan hasil minyak.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," tutur Erwin.

Ke depan, kata dia, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain. Hal itu guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Pilihan editor: Utang Luar Negeri Turun 1,7 Persen jadi USD 398,3 Miliar, BI: Terutama dari Sektor Swasta

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

1 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

4 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

5 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

5 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

5 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

6 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

10 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya