TEMPO.CO, Jakarta -Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dalam perdagangan hari ini, Senin, 17 Juli 2023. Indeks diperkirakan mendekati target kenaikan di level 6.920, dengan koreksi wajar selama bertahan di atas 6.840.

Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, dalam analisisnya menyoroti 6 saham. Keenam saham itu adalah BBRI, BUMI, BSDE, CTRA, FILM, hingga TINS.

Pertama, saham BBRI yang dalam akhir pekan lalu menutup sesi perdagangan di level 5.525. Alfatih mengatakan harga pekan lalu rebound dari pola konsolidasi sejak akhir Mei 2023. Kali ini, kata dia, kenaikan akan uji di rentang 5.600 hingga 5.650.

"Jika berhasil melampaui, maka akan melanjutkan kenaikan sejak Januari 2023, dengan potensi terdekat ke 5.900 dan batas risiko 5.350," kata Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Juli 2023.

Kedua, saham BUMI yang akhir pekan lalu menutup sesi di 133. Menurut Alfatif, BUMI berpotensi naik di rentang 137 hingga 140, lalu 148. Sedangkan batas risikonya kurang dari 129.

Ketiga, saham BSDE. Saham ini menutup perdagangan akhir pekan lalu di level 1.130. Alfatih mengatakan harga pekan lalu rebound dari support yang relatif kuat, dan kemungkinan akan melanjutkan kenaikan sejak awal tahun.

Selanjutnya: "Ada kemungkinan tertahan dulu di ..."

<!--more-->

"Ada kemungkinan tertahan dulu di 1.150-1.180 pola sejak Mei 2023. Tapi jika mampu melampaui level ini maka potensi selanjutnya ke 1.225," ujar Alfatih.

Keempat, saham CTRA yang akhir pekan lalu ditutup di level 1.105. Menurut Alfatih, harga akhir pekan lalu masih menguat meski terjadi aksi profit taking intraday. "Selama bertahan di atas batas risiko 1.080, maka masih berpeluang menuju area supply 1.135, selanutnya 1.180-1.200," kata dia.

Kelima, saham FILM. Saham ini menutup perdagangan akhir pekan kemarin di level 3.640. Harga akhir pekan lalu yang rebound, kata Alfatih, memperkuat kemungkinan harga menuju target kenaikan teoritis pola Juni 2023, yaitu ke 3.960-4.020, lalu 4.500. Adapun batas risiko saham ini kurang dari 3.340.

Terakhir, saham TINS yang menutup perdagangan akhir pekan di level 1.010. Alfatih mengatakan harga akhir pekan lalu sedang uji trendline pola bullish falling wedge sejak Juni22. Sementara pola sejak Mei 2023 merupakan pola bullish double bottom dengan target kenaikan teoritis dapat menyebabkan trendline pola bullish falling wedge di breaks out, dan akan menjadi tren naik jangka panjang.

"Target terdekat, naik ke 1.040-1.070, lalu 1.125. Dengan atas risiko di bawah 980," ujar Alfatih.

Pilihan Editor: IHSG Ditutup Menguat di Posisi 6.869,57, Saham LQ 45 Naik

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.