Panduan Investasi Aman dan Menguntungkan Versi ORI Kemenkeu

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 11 Juli 2023 07:12 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan obligasi negara ritel atau ORI seri ORI023-T3 dan ORI023-T6. ORI merupakan surat utang negara yang dijual pemerintah kepada investor ritel di pasar perdana domestik dan dapat dipasarkan di sekunder. Salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ini memiliki risiko rendah sehingga dapat menjadi alternatif investasi yang aman dan menguntungkan.

Masa penawaran ORI seri ke-23 ini dilakukan sejak 30 Juni hingga 20 Juli 2023. Hal ini disampaikan oleh Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan.

“Kami beri kesempatan supaya uang gajian di awal bulan dan akhir bulan bisa sama-sama investasi,” ucap Deni dalam acara Mabar ORI023 di Menara Tendean Jakarta pada Jumat, 30 Juni 2023.

Lantas, bagaimana panduan investasi yang aman dan menguntungkan dari ORI Kemenkeu? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Tips Aman Berinvestasi

Melansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah salah satu cara penting untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Meski begitu, diperlukan kehati-hatian dalam berinvestasi agar selalu mendapatkan keuntungan. Berikut beberapa tips aman berinvestasi.

  1. Tidak cepat tergiur dengan keuntungan besar yang tidak wajar.
  2. Pastikan orang atau perusahaan yang menawarkan investasi telah memiliki izin salah satu lembaga yang berwenang. Seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan Kementerian Koperasi dan UKM.
  3. Apabila koperasi menawarkan investasi, koperasi tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Kementerian Koperasi dan UKM.

Selanjutnya: Karakteristik ORI ...

Advertising
Advertising

<!--more-->

Karakteristik ORI

Obligasi negara atau ORI merupakan salah satu instrumen Surat berharga negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui mitra distribusi di Pasar Perdana. Pemerintah kembali menawarkan ORI dengan seri ORI023-T3 dan ORI023-T6 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.

ORI seri ini merupakan ORI pertama yang diterbitkan oleh pemerintah dengan dua pilihan jangka waktu dan penjualannya dilakukan secara online melalui e-SBN. Adapun beberapa karakteristik ORI adalah sebagai berikut:

  1. Berbentuk tanpa warkat (scripless) dan dapat diperdagangkan antar investor domestik.
  2. Kupon tetap (fixed rate).
  3. Ada potensi capital gain atau loss.
  4. Minimal pembelian Rp 1 juta, maksimal Rp 5 miliar untuk ORI023-T3 dan Rp 10 miliar untuk ORI023-T6.

Keuntungan ORI

Terdapat beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh seseorang yang berinvestasi ORI. Berikut beberapa keuntungannya:

  1. Kupon dan pokok dijamin oleh undang-undang.
  2. Kupon ditawarkan lebih tinggi dibanding rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
  3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.
  4. Kupon dibayar setiap bulan.
  5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder (antar investor domestik).
  6. Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari mitra distribusi atau pihak lain yang bekerja sama dengan mitra distribusi.
  7. Berpotensi memperoleh capital gain.
  8. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain (sesuai dengan kebijakan di masing-masing mitra distribusi).
  9. Masyarakat turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Selanjutnya: Langkah Berinvestasi ORI ...

<!--more-->

Langkah Berinvestasi ORI

Saat ini berinvestasi pada instrumen SBN ritel lebih mudah dengan adanya e-SBN. Melalui e-SBN ini, masyarakat dapat melakukan pembelian ORI023-T3 dan ORI023-T6 secara online di masa saja dan kapan saja selama masa penawaran. Berikut langkah-langkah untuk investasi ORI.

  1. Registrasi. Calon investor dapat mendaftarkan diri pada sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi (Midis) dengan menginput beberapa data, seperti data diri nomor SID (Single Investor Identification), nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga.
  2. Pemesanan. Setelah registrasi berhasil, calon investor melakukan pemesanan ORI dengan membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan saat masa penawaran.
  3. Pembayaran. Setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapatkan kode pembayaran melalui email atau SMS sesuai kebijakan masing-masing mitra distribusi. Kode pembayaran ini dipakai untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi atau Pos atau lembaga persepsi lain dalam batas waktu yang ditentukan.
  4. Konfirmasi. Setelah pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan negara) dan notifikasi completed order serta akan memperoleh alokasi ORI pada tanggal setelmen/penerbitan. Setelah itu, investor dapat meminta Bukti Konfirmasi Kepemilikan ORI kepada Mitra Distribusi.

Alternatif Investasi Aman dan Menguntungkan

Obligasi negara ritel dapat menjadi alternatif investasi masyarakat karena tingkat risiko yang sangat rendah. Selain itu instrumen investasi ini pun bebas dari risiko gagal bayar karena dijamin negara dan undang-undang.

“Aman karena dijamin negara,” ucap Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan.

“Sudah diamanatkan undang-undang bahwa pemerintah setiap tahun harus bayar bunga dan kupon,” kata Deni menambahkan.

Selain itu, Deni juga menjelaskan jika ORI seri 2023 ini tersedia dalam dua tenor. Pertama, tenor 3 tahun dengan kupon sebesar 5,9 persen per tahun dan jatuh tempo pada 15 Juli 2026. Kedua, tenor 6 tahun dengan kupon sebesar 6,1 persen pertahun dan akan jatuh tempo pada 15 Juli 2029.

"Yang mau jangka pendek, bisa beli ORI 3 tahun, yang mau jangka menengah atau panjang bisa beli ORI 6 tahun," ujar Deni.

RADEN PUTRI | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: Dicoba di Bali, Teknologi Tol Nirsentuh akan Diserahkan ke Indonesia setelah Beroperasi 9 Tahun

Berita terkait

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

1 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

2 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

3 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya