Defisit APBN Berhasil Ditekan, Sri Mulyani Batal Tarik Utang Rp 289,9 Triliun

Rabu, 5 Juli 2023 10:39 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri juga menyampaikan, realisasi belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.121,1 triliun atau 68,6 persen dari target APBN dan alami pertumbuhan secara tahunan sebesar 4,3 persen, ini lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2018 yakni 19,6 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan proyeksi akhir APBN 2023 soal penerimaan negara bakal mencapai Rp 2.637,2 triliun. Artinya mencapai 107,1 persen target atau 7,1 persen di atas target.

Sementara belanja total diperkirakan mencapai Rp 3.123,7 triliun dan defisit dapat ditekan menjadi Rp 486,4 triliun atau 2,28 persen produk domestik bruto atau PDB. Hal itu disampaikan bendahara negara tersebut terkait pelaksanaan APBN 2023 semester I dalam Rapat Kabinet Paripurna yang digelar Selasa, 4 Juli 2023.

Penjelasan itu juga dibeberkan dalam postingannya di akun Instagram @smindrawati. Dalam penjelasannya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pembiayaan utang menurun 41,6 persen atau berkurang Rp 289,9 triliun dari target.

Pemerintah lewat APBN 2023, tutur Sri Mulyani, terus bekerja keras melindungi rakyat dan ekonomi. APBN juga dinilai makin sehat dan berkelanjutan. "Itu prestasi yang tidak mudah, terlebih pada saat banyak negara mengalami krisis ekonomi dan kesulitan keuangan negara atau utang," kata Sri Mulyani.

Adapun pendapatan negara pada semester pertama tahun ini mencapai Rp1.407,9 triliun. Angka tersebut memenuhi 57,2 persen dari target atau tumbuh 5,4 persen yoy.

Advertising
Advertising

"APBN 2023 semester I surplus Rp 152,3 triliun, Keseimbangan Primer surplus Rp 368,2 yriliun. Ini hasil positif yang sangat baik," kata Sri Mulyani.

Selanjutnya: Menurut Sri Mulyani, penerimaan pajak mencapai ...

<!--more-->

Menurut Sri Mulyani, penerimaan pajak mencapai Rp 970,2 triliun. Angka ini pun telah mencapai 56,5 persen target atau tumbuh 9,9 persen yoy. Utamanya, tutur dia, pencapaian ini ditopang PPh Badan yang tumbuh 26,2 persen yoy. Selain itu, PPN Dalam Negeri tumbuh 19,5 persen yoy. Dengan demikian, Sri Mulyani ekonomi kita masih tumbuh cukup baik.

Penerimaan Bea Cukai 135,4 triliun juga tumbuh negatif 18,8 persen. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp302,1 triliun atau 68,5 dari target. Angka ini tumbuh 5,5 persen yoy. Sumbernya berasal dari komoditas non migas tumbuh 94,7 persen yoy, dan dividen BUMN yang tumbuh 19,4 persen yoy. Sri Mulyani menyebut pelemahan harga komoditas perlu diwaspadai.

Sementara itu, Belanja Negara mencapai Rp1.255,7 triliun atau 41,0 persen. Angka ini tumbuh 0,9 persen. Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Rp 891,6 Triliun tumbuh 1,6 persen, di mana Rp 492 triliun atau sebesar 55,2 persen dinikmati langsung masyarakat dalam bentuk Bansos-Subsidi listrik, BBM, LPG 3 kg dan pupuk, beasiswa anak-anak tak mampu, premi BPJS kesehatan bagi masyarakat miskin. Kemudian belanja prioritas nasional termasuk persiapan Pemilu, belanja alutsista, pembangunan infrastruktur dan IKN.

Selain itu, terdapat Belanja Transfer ke Daerah untuk mendukung Pemda dalam pelayanan masyarakat, yakni di bidang pendidikan dan kesehatan, pembangunan empat Daerah Otonom Baru (DOB) Papua.

Sri Mulyani berujar APBN juga memberikan Insentif Fiskal untuk 62 daerah tertinggal dan penurunan inflasi daerah. Juga upaya memberantas kemiskinan ekstrim dengan Dana Desa difokuskan untuk mengurangi kemiskinanekstrem dan perbaikan tata kelola di desa.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Beberkan Anggaran Pendidikan Rp 612,2 Triliun: Terbesar untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

6 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

19 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

21 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

22 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

2 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

2 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya