4 Tawaran Jokowi ke Calon Investor Australia, Mana yang Cuan?

Rabu, 5 Juli 2023 06:59 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, pada Selasa, 4 Juli 2023. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Sydney - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin melakukan pertemuan dengan para pimpinan perusahaan Australia dalam rangkaian acara Annual Leaders Meeting 2023. Pertemuan tersebut digelar pada Selasa, 4 Juni 2023 di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Australia.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengundang para pengusaha Australia untuk berinvestasi dan menanamkan modalnya di sejumlah sektor prioritas di Tanah Air. Menurut Kepala Negara, Indonesia memiliki potensi yang tinggi sebagai tujuan investasi dengan berbagai kekayaan alam dan masyarakatnya.

“Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ucap Jokowi saat melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan Australia, dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet.

Memiliki potensi investasi yang tinggi, terdapat beberapa hal yang ditawarkan Jokowi kepada para pengusaha Negeri Kanguru tersebut. Berikut rangkuman informasi mengenai 4 tawaran Jokowi ke calon investor Australia.

1. Hilirisasi Industri dan Pengembangan Baterai Mobil Listrik

Advertising
Advertising

Salah satu sektor prioritas yang ditawarkan Jokowi ke para calon investor adalah bidang hilirisasi industri. Dalam hal ini, presiden mengatakan jika Indonesia dan Australia akan mempunyai potensi yang besar untuk berintegrasi dalam pengembangan industri baterai mobil listrik. Pasalnya, Indonesia memiliki target untuk memulai produksi baterai EV beserta mobil dan motor listriknya.

“Indonesia sudah targetkan untuk memulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi satu juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035,” ucap Jokowi.

2. Potensi Energi Hijau Melalui Green Industrial Park

Selain industri dan pengembangan baterai listrik, Jokowi juga mengungkapkan jika Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa dalam sektor energi hijau. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi sebanyak 434 gigawattt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya. Tak hanya itu, saat ini juga sedang dibangun green industrial park di atas lahan seluas 30 ribu hektare.

“(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” kata dia.

3. Pembangunan IKN Nusantara Berkonsep Kota Pintar

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga tak luput ditawarkan Jokowi ke para calon investor Australia. Presiden menjelaskan jika saat ini pembangunan IKN Nusantara yang berkonsep kota pintar berbasis hutan dan alam sedang dilakukan. Peluang investasi pada beberapa sektor di IKN pun terbuka lebar bagi para pengusaha dan calon investor.

“Nilai investasinya capai US$ 25 miliar yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan energi, dan lainnya,” kata Jokowi.

4. Potensi Besar Investasi Pendidikan dan Kesehatan

Tawaran selanjutnya yang diajukan oleh Jokowi kepada calon investor dari kalangan pengusaha Australia adalah investasi yang menjanjikan di bidang pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia memiliki potensi yang besar.

“Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir dua juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi (investor) investasi di bidang ini, tutur Jokowi.

Itulah rangkuman informasi mengenai 4 tawaran Jokowi ke calon investor Australia. Hal tersebut disampaikan kepala negara di depan para CEO perusahaan Australia di Hotel Shangri-La, Sydney, Australia dalam rangkaian acara Annual Leaders Meeting 2023 yang digelar oleh Perdana Menteri Australia.

VIVIA AGRTHA F | RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Outlook Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia, AC Ventures: Peluang Investasi Luar Biasa

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

8 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

9 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

9 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

10 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

10 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

12 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

13 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

16 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya