Terkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal

Reporter

Aisha Shaidra

Editor

Devy Ernis

Jumat, 30 Juni 2023 22:27 WIB

Pembeli melakukan transaksi pembayaran secara digital di toko kain tenun, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 22 Mei 2021. Produk songke dipajang juga di etalase virtual. Lokapasar menjadi jalan mengenalkan hasil tenunan para mama kepada para pembeli di tempat yang lebih jauh dan lebih luas hingga ke mancanegara. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta -Untuk mendapatkan sinyal agar bisa berkomunikasi saja, Katarina Andriani, kudu berjalan dan menerima telepon di ladang. Sehingga perempuan berusia 48 tahun itu hanya tertawa saat ditanya apakah produk kain tenun yang ia produksi bisa diperoleh lewat lokapasar?

"Untuk menelpon saja saya harus keluar rumah. Kalau di ladang baru ada sinyal," tutur Katarina, pada Jumat, 30 Juni. Ia punya angan-angan, kain-kain tenun dan beberapa produk turunan lain seperti kaus, berbagai macam tas tenun yang diproduksi anggota kelompok usahanya bisa mudah diakses pembeli dari mana saja. "Sejauh ini orang-orang membeli kalau sudah pernah dan tahu nomor telepon saya jadi memesan langsung," kata dia.

Kain tenun ikat dan produk turunan yang diproduksi kelompok UMKM Usaha Bersama Desa Ensaid Panjang, Kalimantan Barat (dok. Pribadi)

Proses jual beli seperti itu akhirnya membuat para penenun ikat rumah Betang Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat belum bisa menjadikan aktivitas sebagai perajin kain jadi pekerjaan utama. "Sehari-hari kami masih di ladang, bertani. Menenun belum jadi aktivitas utama," tutur dia.

Padahal kalau dilihat dari potensinya, tenun ikat rumah Betang ini sudah dikenal dari sisi kualitas. Produknya sudah beberapa kali dibawa ke luar negeri dipamerkan di beberapa kesempatan serta dibeli para turis yang berkunjung ke rumah Betang yang khas itu.

Kendala sinyal menurut Katarina tak berbanding lurus dengan berbagai pembangunan yang belakangan mulai terjadi di kawasan Kabupaten Sintang. Area tempat rumah Betang Ensaid Panjang berada, sejatinya ada di kawasan hutan. Beberapa tahun terakhir, pembangunan jalan beraspal, serta pemasangan parabola-parabola makin ramai saja. "Ketika pembangunan marak, justru para turis jadi enggan datang. Karena katanya yang alami seperti dulu sudah tidak ada," tutur Katarina.

Menurunnya kedatangan turis tentu saja berpengaruh pada penjualan kain tenun yang masih cukup banyak dibeli langsung saat ada kunjungan wisatwan. "Padahal dulu turis-turis sampai menginap dan melihat, belajar membuat tenun."

Makin pesatnya pengguna internet memang terbukti mendorong Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi digital tercepat di kawasan Asia Tenggara. Pandemi salah satu pemicu akselerasi adopsi teknologi digital tersebut. Sayangnya, menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Nailul Huda, pertumbuhan perekonomian digital saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang. “Terutama orang yang mampu mengakses teknologi digital secara penuh,” tutur Nailul. Masih ada kesenjangan digital di Indonesia di antaraya kesenjangan akses, sumber daya manusia, dan penggunaan. Semua kesenjangan dialami banyak penduduk di luar Pulau Jawa.

Dalam sebuah diskusi yang berlangsung pada akhir tahun lalu, direktur utama PT Telkom Indonesia Tbk, Ririek Adriansyah, menyebut infrastruktur yang belum masif jadi tantangan besar. Padahal, berdasarkan data yang ada, pengguna internet Indonesia sudah mencapai 202,6 juta dan jumlah mobile phone sekitar 345 juta, dengan perhitungan satu orang memiliki dua telepon selular. Lalu tiga besar penggunaan internet itu, berasal dari pengguna media sosial, video, dan lokapasar.

Berita terkait

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

2 jam lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

7 jam lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 23 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

4 hari lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

6 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

7 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

7 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

8 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

11 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

12 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya