Bank Indonesia: Tumbuh 9,4 Persen, Penyaluran Kredit Perbankan Mei 2023 Rp 6.561 T

Rabu, 28 Juni 2023 22:30 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan perbankan menyalurkan kredit sebesar Rp6.561,2 triliun pada bulan Mei 2023 atau tumbuh 9,4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,1 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur perorangan sebesar 9,7 persen (yoy) dan debitur korporasi sebesar 9 persen (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada Mei 2023 disebabkan oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

"Kredit modal kerja tumbuh 8 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 7,1 persen (yoy)," dikutip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, 28 Juni 2023.

Perkembangan kredit modal kerja bersumber dari sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yang tumbuh 28,1 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 25,8 persen (yoy) pada April 2023, terutama pada sub sektor perantara keuangan lainnya (non bank) selain leasing di DKI Jakarta.

Selain itu, kredit modal kerja sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tumbuh 8,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,2 persen (yoy), terutama pada sub sektor perkebunan kelapa sawit di Lampung dan Riau.

Selanjutnya, ia menuturkan kredit investasi pada Mei 2023 tumbuh 11,6 persen (yoy), setelah tumbuh 9,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama bersumber dari sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Kredit konsumsi tumbuh 9,7 persen (yoy) pada Mei 2023

<!--more-->

Kredit investasi sektor industri pengolahan pada Mei 2023 tumbuh 16,4 persen (yoy), setelah tumbuh 13,6 persen pada April 2023, seiring perkembangan kredit pada sub sektor industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.

Kredit investasi sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tumbuh 6,4 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 5,3 persen (yoy), terutama pada kredit sub sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh 9,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah tumbuh 8,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

Erwin menambahkan, penyaluran kredit sektor properti tumbuh 7,9 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,6 persen (yoy), yang terutama disebabkan oleh perkembangan kredit konstruksi.

Kredit konstruksi tumbuh 4,3 persen (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), khususnya pada konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di sisi lain, kredit real estate tumbuh 16,8 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 16,3 persen (yoy), terutama pada kredit real estategedung perkantoran. KPR atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) tumbuh sebesar 7,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,8 persen (yoy), yang disebabkan oleh pertumbuhan kredit KPR tipe di atas 70.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Mei 2023 tumbuh 7,5 persen (yoy), setelah tumbuh 6,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Kredit UMKM skala besar tumbuh 40,6 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 38,4 persen (yoy) pada April 2023.

Sedangkan, kredit UMKM skala kecil terkontraksi 7,9 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah bulan sebelumnya terkontraksi 8,1 persen (yoy). Kredit UMKM skala menengah juga tercatat minus 12,7 persen (yoy), setelah menurun 12,8 persen (yoy) pada April 2023.

Berdasarkan jenis penggunaan, kata dia, perkembangan kredit UMKM di Mei 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan kredit investasi.

Selain kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Mei 2023 juga tercatat bertumbuh 6,9 persen (yoy) menjadi Rp7.765,7 triliun, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi sebesar 11,3 persen (yoy) dan perorangan 3,5 persen (yoy).

Pada Mei 2023, giro tercatat tumbuh 10 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 14,8 persen (yoy). Komponen DPK lain yakni tabungan pun tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy), setelah tumbuh 2,6 persen (yoy) pada April 2023.

Tercatat, simpanan berjangka pun tumbuh 8,2 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Pilihan editor: BI Dorong Bangka Belitung Mandiri dan Tak Lagi Tergantung Pasokan Pangan dari Luar Daerah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

13 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

6 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

7 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya