Harga Emas Dunia Jeblok ke USD 1.923,8 per Ounce, Apa Saja Pemicunya?

Rabu, 28 Juni 2023 13:00 WIB

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB. Dengan begitu, harga emas berbalik menjadi melemah setelah dua sesi beruntun melonjak di tengah kekhawatiran pasar bahwa inflasi keras di seluruh dunia dapat mendorong bank-bank sentral menaikkan suku bunga lebih lanjut dan kekhawatiran Fed akan memulai kembali kenaikan suku bunga.

Adapun kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange jeblok US$ 10 atau 0,52 persen menjadi US$ 1.923,8 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 1.940,3 dan terendah di US$ 1.919,8. Emas berjangka naik US$ 4,2 atau 0,22 persen menjadi US$ 1.933,8 pada Senin lalu, 26 Juni 2023, setelah terangkat US$ 5,9 atau 0,31 persen menjadi US$ 1.929,6 pada Jumat pekan lalu.

Harga emas juga melemah setelah data ekonomi dirilis pada Selasa kemarin. Departemen Perdagangan AS, misalnya, melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi naik US$ 4,9 miliar atau 1,7 persen, menjadi US$ 288,2 miliar pada Mei, naik tiga bulan berturut-turut.

Indeks harga Rumah Nasional AS dari S&P CoreLogic Case-Shiller naik 0,5 persen pada April berdasarkan penyesuaian musiman dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS melonjak 12,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 763.000 unit pada Mei, level tertinggi sejak Februari 2022.

Selain itu, Indeks Kepercayaan Konsumen dari The Conference Board naik menjadi 109,7 pada Juni, naik dari 102,5 pada Mei. Investor juga sedang menunggu data inflasi utama AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang, 30 Juni 2023.

Advertising
Advertising

Secara keseluruhan, angka penjualan rumah dan kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa pembacaan inflasi yang dipantau The Federal Reserve pada Jumat besok juga bisa datang lebih kuat dari yang diharapkan.

Selama setahun terakhir hingga April lalu, indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi, atau indeks PCE utama, bersama dengan PCE inti, yang menghapus harga makanan dan energi yang tidak stabil, berjalan jauh di atas target Fed sebesar 2 persen.

Analis di platform perdagangan daring OANDA, Ed Moya, memperkirakan emas tetap di bawah tekanan karena konsumen AS masih terlihat kuat. Adapun data yang ada telah mencerminkan gambaran ekonomi tangguh yang dapat dikenakan pengetatan Fed lebih lanjut.

Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Juli naik 13,40 sen atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada US$ 22,96 per ounce. Semetara platinum untuk pengiriman Oktober naik US$ 1,1 atau 0,12 persen, menjadi US$ 934 per ounce.

ANTARA

Pilihan Editor: Harga Emas Berjangka Tergelincir ke Posisi Terendah dalam Tiga Bulan Terakhir

Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu, per Gram Jadi Rp 1.324.000

3 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu, per Gram Jadi Rp 1.324.000

Harga emas Antam hari ini turun Rp 9 ribu dibandingkan kemarin.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

16 jam lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan Rp 1.333.000 per Gram, Saatnya Beli?

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan Rp 1.333.000 per Gram, Saatnya Beli?

Harga emas Antam hari ini stagnan bla dibandingkan dengan harga pada perdagagangan kemarin yakni di level Rp 1.333.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

Bareksrim Polri dan Ditjen Minerba Kementerian ESDM membongkar tambang ilegal bijih emas di Ketapang, Kalimantan Barat

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

2 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

2 hari lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

2 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.333.000 per Gram

3 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.333.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 20 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Sabtu pekan lalu, yakni Rp 1.313.000 per gram.

Baca Selengkapnya