Asosiasi Peternak Akui Harga Telur Mulai Turun tapi Tidak Merata
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Grace gandhi
Kamis, 8 Juni 2023 21:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga telur yang melambung belakang disebut sudah turun. Presiden Peternak Layer Nasional Musbar Mesdi mengakui harga telur belum turun merata.
"Memang tidak merata," ujar Musbar melalui keterangan tertulis, Kamis, 8 Juni 2023.
Meski begitu, dia yakin harga telur akan kembali dalam batas wajar secara step by step. "Hanya harga di konsumen yang lama sekali penyesuainnya," ungkap Musbar.
Sebelumnya, Musbar mengatakan mahalnya harga telur dipicu karena kenaikan harga pakan ternak. Dia membandingkan, harga pakan pada 2019 mencapai Rp 5.500 hingga Rp 5.600 per kilogram sedangkan sekarang mencapai Rp 7.200 hingga Rp 7.500 per kilogram.
"Kalau dibilang peternak menaikkan harganya, memang harga pokok produksi naik. Karena apa? Bahan baku itu masih impor bungkil kedelainya," ujar Musbar saat dihubungi pada Senin, 5 Juni 2023.
Dia menjelaskan, harga bungkil kedelai yang diterima industri sebesar Rp 9.300 sampai Rp 9.500. Sementara harga jagung juga masih tinggi di kisaran Rp 5.700 sampai Rp 6.000.
"Padahal, jagung dan bungkil kedelai itu 75 persen penggunaannya di dalam 1 kilogram pakan. Jadi, jagung itu pakainya 50 persen, bungkil kedelainya pakai 25 persen," papar Musbar.
Selanjutnya: Ahmad, pedagang di bilangan Grogol Selatan....
<!--more-->
Ahmad, pedagang di bilangan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengatakan penjualan telur ayam di kiosnya terus menurun. Sebab, harganya tak kunjung turun dari kisaran Rp 32 ribu per kilogram sejak akhir Mei.
“Ya banyak (yang protes), kok nggak turun-turun. Saya juga bingung jawabnya, orang dari sananya (pemasok) udah tinggi. Para pembeli akhirnya mengurangi pembelian telur ayam negeri itu. Kalau biasanya pada beli berapa kilo gitu, sekarang paling setengah (kilogram),” papar Ahmad, Rabu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim sebelumnya mengatakan tren harga telur ayam mulai beranjak turun.
"Jika dibandingkan dengan minggu lalu tercatat mulai menunjukkan tren penurunan," ujar Isy kepada Tempo, Selasa, 6 Juni 2023.
Dia mengungkapkan, Kemendag telah memantau perkembangan harga kebutuhan pokok, termasuk telur, di 483 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia melalui Sistem Pemantuan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).
Menurut dia, hanya 82 kabupaten dan kota yang mencatat kenaikan harga telur, sementara 227 kabupaten dan kota harganya tetap. Sedangkan, 119 kabupaten dan kota sudah mencatatkan penurunan harga.
AMELIA RAHIMA SARI | AMY HEPPY