TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) Syukur Iwantoro mengungkapkan saat ini harga gula dunia sedang meroket. Berdasarkan laporan indeks harga pangan Food and Agriculture Organization (FAO), harga gula dunia pada April lalu naik 17,6 persen dibandingkan periode sebelumnya secara year on year.
"Sekarang harga gula di pasar dunia yang diperdagangkan di London lebih dari US$ 700 per ton, naik lebih dari 30 persen dalam empat tahun terakhir. Angka ini juga tertinggi sejak Desember 2011," ujarnya dalam Musyawarah Kerja Nasional Gapgindo di Hotel Kartika Candra, Jakarta pada Kamis, 8 Juni 2023.
Menurutnya, kenaikan harga gula ini dipicu oleh kekhawatiran akan berkurangnya pasokan gula dunia. Sebab, produksi gula dari India dan Cina diprediksi menurun. Produksi gula di Thailand dan Uni Eropa, tuturnya, juga lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya.
Kenaikan harga gula kali ini dirasakan di berbagai negara. Ia membeberkan harga gula di India naik dalam empat bulan berturut-turut sampai April 2023. Sementara di Korea Selatan, harga gula di sana mencapai angka tertingginya dalam 11 tahun. Sehingga kenaikan ini melahirkan istilah baru, yaitu sugarflation.
Di Indonesia, pada 2022 pemerintah menetapkan kebutuhan gula dalam negeri sebanyak 6,48 juta ton. Jumlah tersebut ditujukan untuk konsumsi nasional sebanyak 3,21 juta ton dan kebutuhan industri sebesar 3,27 juta ton.
Sementara itu produksi gula dalam negeri baru mencapai 2,40 juta ton. Sisanya dipenuhi melalui impor. Ia memperkirakan pada 2023 impor gula pun tersebut akan naik. Oleh sebab itu, menurutnya pemerintah dan asosiasi terkait perlu menggenjot produksi di tengah badai harga gula global ini.
Upaya tersebut, menurut Syukur, demi mendukung percepatan swasembada gula agar kebutuhan gula nasional dapat dipenuhi dari produksi gula nasional berbasis tebu. Terlebih beberapa tahun lalu, pemerintah menggagas upaya swasembada gula nasional.
Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menggenjot investasi di bidang pergulaan. Imbauan tersebut disambut baik oleh para investor. Salah satunya, untuk berinvestasi membangun pabrik gula baru dan modern berbasis tebu di Indonesia.
Pilihan Editor: Pemerintah Impor Gula, Ini 5 Provinsi Penghasil Gula Andalan Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.