Laba Bersih Pertamina Rp 56,1 Triliun Terbesar Sepanjang Sejarah, Nicke WidyawatI: Bukan karena Windfall, tapi..

Rabu, 7 Juni 2023 10:32 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Rapat tersebut membahas tindak lanjut hasil rapat dengar pendapat pada tanggal 31 Januari 2023 terkait ketahanan energi nasional serta membahas isu-isu terkini khususnya kebakaran yang terjadi di Depo milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan sejumlah hal yang mendorong perolehan laba bersih pada tahun 2022 sebesar US$ 3,81 miliar.

Nilai laba bersih setara dengan Rp 56,61 triliun itu seiring dengan pencapaian pendapatan tertinggi sepanjang sejarah berdirinya BUMN yang bergerak di sektor minyak dan gas tersebut.

Nicke menyebutkan, laba perseroan pada tahun 2022 itu melonjak hingga 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliun.

“Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi dalam sejarah Pertamina. Kita membukukan keuntungan US$ 3,81 miliar ekivalen Rp 56,61 triliun, revenue meningkat 48 persen menjadi US$ 85 miliar, jadi ini sekitar sepertiganya dari APBN," kata Nicke dalam konfrerensi pers di Jakarta, Selasa, 6 Juni 2022.

Lebih lanjut, Nicke memaparkan pendapatan Pertamina secara keseluruhan sepanjang tahun 2022 sebesar US$ 84,89 miliar atau setara Rp1.262,34 triliun. Sedangkan untuk Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi atau EBITDA sebesar US$ 13,59 miliar atau setara Rp 202,14 triliun. EBITDA Perseroan tercatat naik 47 persen secara tahunan (yoy).

Lonjakan Laba Bersih Bukan karena Windfall

Advertising
Advertising

Ia pun memastikan bahwa pencapaian tersebut bukan disebabkan karena windfall atau pengaruh lonjakan komoditas harga minyak mentah Indonesia atau ICP. Perbaikan kinerja tersebut, kata Nicke, adalah karena faktor kontribusi para staf dan keberhasilan perusahaan menekan berbagai biaya (cost).

“Ada yang mengatakan, oh ini kan karena pengikatan karena ICP, kalau dikatakan bahwa kurs itu tinggi, kita pernah mengalami kurs tinggi juga di beberapa tahun. Kita ICP juga pernah di atas 100, tapi pencapaian tidak demikian," tutur Nicke.

Sebagai gambaran, ia mencontohkan, keberhasilan Pertamina memangkas biaya terlihat pada perbandingan kinerja di tahun 2022 dengan 2012 dan 2014 lalu. "Kalau kita lihat, persen dari biaya di tahun 2012, tahun 2014 sekitar 93-94 persen. Tapi di tahun 2022 ini hanya 89 persen. Itu ada penghematan 4 persen sampai 5 persen," ujarnya.

ANTARA

Pilihan Editor: Babak Baru Blok Masela, Dirut Pertamina: Akan Ada Kejutan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kementerian ESDM Terbitkan Aturan Kontraktor Migas Garap Blok Idle

1 jam lalu

Kementerian ESDM Terbitkan Aturan Kontraktor Migas Garap Blok Idle

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan aturan agar kontraktor Migas mengerjakan blok idle untuk optimalisasi produksi.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Gaet Perusahaan Global Tambah Kapal Tanker Raksasa

5 jam lalu

Pertamina International Shipping Gaet Perusahaan Global Tambah Kapal Tanker Raksasa

PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menandatangani kerja sama dengan BGN menambah armada kapal tanker LPG raksasa.

Baca Selengkapnya

Cerita Nasabah BNI Terkejut Didaftarkan Buka Rekening hingga Transaksi Pinjol Rp 10 Juta

10 jam lalu

Cerita Nasabah BNI Terkejut Didaftarkan Buka Rekening hingga Transaksi Pinjol Rp 10 Juta

Seorang nasabah BNI, Dewi Rahmawati tak habis pikir soal sejumlah transaksi janggal hingga catatan pinjol atas nama rekeningnya hingga Rp 10 juta.

Baca Selengkapnya

Alasan Erick Thohir Sebut PMN Tidak Hanya untuk BUMN Sakit, Tapi Juga Penugasan

13 jam lalu

Alasan Erick Thohir Sebut PMN Tidak Hanya untuk BUMN Sakit, Tapi Juga Penugasan

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) tidak hanya ditujukan ke perusahaan pelat merah yang sakit.

Baca Selengkapnya

Deputi OIKN Diperiksa KPK sebagai Saksi dalam Kasus Korupsi LNG Pertamina

2 hari lalu

Deputi OIKN Diperiksa KPK sebagai Saksi dalam Kasus Korupsi LNG Pertamina

KPK memanggil Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Agung Wicaksono sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPK Usai Periksa Dahlan Iskan dalam Korupsi LNG Pertamina

2 hari lalu

Penjelasan KPK Usai Periksa Dahlan Iskan dalam Korupsi LNG Pertamina

KPK memeriksa mantan menteri BUMN Dahlan Iskan

Baca Selengkapnya

Pelindo Pastikan Reklamasi Lahan untuk Terminal BBM Pengganti Depo Plumpang Rampung Awal 2025

2 hari lalu

Pelindo Pastikan Reklamasi Lahan untuk Terminal BBM Pengganti Depo Plumpang Rampung Awal 2025

Setelah rampung, lahan reklamasi untuk terminal BBM akan diserahkan Pelindo kepada Pertamina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024

3 hari lalu

Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024

Banggar DPR menyetujui asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Rombak Direksi PT Dirgantara Indonesia

3 hari lalu

Menteri BUMN Rombak Direksi PT Dirgantara Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku pemegang saham merombak direksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Kawal Gugatan Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ricuh

3 hari lalu

Unjuk Rasa Kawal Gugatan Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ricuh

Warga menggelar unjuk rasa saat sidang gugatan warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang berlangsung di PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya